Pages

Thursday 30 June 2011

Boneka Jariku, Boneka Ibu Jarimu

123rf.com
Menjadi guru apalagi guru sekolah dasar sangat banyak hal menarik dari anak-anak yang bisa kita jadikan bahan menguji kreativitas. Ragam anak yang bermacam-macam, membuat kita sebagai guru harus bisa pula mengurai dan menyamankan semua anak.

Ada murid saya yang cukup kesulitan berbicara di depan orang lain. Bila maju ke depan untuk membaca cerita, suaranya sangat kecil dan pelan dengan gerak tubuh gelisah. Saya harus benar-benar memperhatikan untuk bisa mendengar suaranya. Anak-anak yang lain pun saya minta lebih tenang. Namun, semakin sunyi keadaan, semakin dia lirih berkata-kata dan semakin ingin segera selesai tugasnya berbicara atau membaca di depan kelas.

Wednesday 29 June 2011

Berkawan Dengan Kecewa

Salah satu murid saya menangis tersedu ketika mengetahui dia tidak menang dalam sebuah perlombaan. Dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri ketika melakukan sebuah kesalahan atau kalah dalam suatu hal. Perasaan marah pada diri sendiri membuatnya menarik diri. Pelampiasannya kemudian dengan menangis tersedu-sedu. Pada saat seperti itu, murid saya memerlukan waktu sendiri sejenak untuk mengontrol emosinya. Bila kita, para dewasa ‘memaksa’ bertanya, yang terjadi adalah dia semakin tertekan dan tersedu.
Anak-anak. Dunia yang tampak ceria di mata para dewasa itu ternyata juga membawa ilustrasi sedih di dalamnya. Perasaan tertekan, marah, kecewa, sakit hati, tidak puas, dan kurang percaya diri tetap dimiliki oleh mereka. Anak-anak itu. Gambaran tentang murid saya tadi sebagai contohnya. Ketika saya konsultasikan keadaannya, sang ibu membenarkan tuntutan menjadi yang terbaik dan yang sempurna dari ayahlah yang membuatnya tumbuh begitu. Kekecewaan yang tersirat pada raut dan sikap ayah, membuat murid saya belajar untuk selalu menjadi yang terbaik. Dia akan sangat marah dan kecewa bila gagal.

Only Ten Minutes

Sebelum memulai aktivitas pembelajaran setiap paginya, ada satu kegiatan yang biasa saya lakukan dengan anak-anak. Kami namakan kegiatan ini sebagai morning meeting. Kegiatan ini kami lakukan setelah selesai berdoa bersama. Biasaya saya mulai dengan menyapa mereka. Selamat pagi, ada yang bersedih hari ini ? Ada yang bangun kesiangan ? Ada yang belum sarapan ? Atau sederet pertanyaan pembuka lainnya.

Lalu kami pun membincangkan banyak hal. Semuanya berbeda setiap hari. Tentang perasaan yang dirasakan, tentang sarapan, tentang kata baru yang baru didengar, tentang sesuatu yang sedang terjadi, tentang sholat, atau saya bercerita, dan banyak lagi. 

Anak-anak sangat antusias dan waktu sepuluh menit kerap kurang. Banyak dari anak-anak yang kadang belum mendapat giliran bercerita. Namun di awal kegiatan, telah saya tekankan bahwa kegiatan ini hanya sepuluh menit. Apabila bila ada anak yang belum berkesempatan berbicara, maka akan ada kesempatan berbicara hari selanjutnya.

Adaptasi A la Homo Sapiens dan Elang

hewandidunia.blogspot.com
Kita semua pasti pernah mengalami kondisi baru, jauh dari kondisi yang biasanya kita akrabi. Seperti saat memasuki tempat kerja baru atau sekolah baru. Kita sangat paham bagaimana rasanya. Lingkungan baru, orang-orang baru yang belum kita kenal, situasi baru, dan pastinya pula masalah baru. Deg-degan, perasaan tidak nyaman, khawatir, nanti jangan-jangan, pergi pergi saja, takut dicueki, takut ditindas, takut tidak mampu, dan aneka rasa tidak nyaman yang lain.
Untuk sebagian orang, berada di lingkungan dan orang baru mungkin tidak ada masalah sebab mereka adalah golongan manusia yang cerdas interpersonal. Golongan manusia ini adalah mereka-mereka yang bisa dengan sangat mudah bergaul dengan orang baru di lingkungan yang baru pula. Mereka memiliki kepercayaan diri yang kuat bisa memasuki lingkungan apapun sebab ketrampilan berinteraksi dengan orang lain.
Bagaimana dengan golongan individu yang lain ? Nanti dulu.

Monday 27 June 2011

jeJAMURan


Mari kita lihat dua gambar menu di bawah ini. Yang pertama adalah satai dan yang kedua adalah gulai.
satai lezat
Gulai nikmat

Hm...terlihat lezat dan mengundang selera bukan ? Anda bila mencicipinya pasti akan setuju dengan saya bila rasanya enak.  Namun percayakah anda kalau bahan dasar masakan-masakan tersebut bukan dari daging merah yang biasa kita kenal, namun dari rumah Smurfs .

Ya, rumah Smurfs. Tahu kan rumah dengan atap lucu berjendela dan berpintu mungil milik mereka, kaum Smurfs. Kaum bertubuh kecil dan berbadan biru dengan rumah jamurnya.

Receh-receh Dianggap Remeh

Layar pada mesin penghitung menunjukkan akumulasi jumlah uang yang harus dibayar atas barang belanjaan saya. Enam puluh delapan ribu enam ratus rupiah. Saya angsurkan uang seratus ribu. Mesin penghitung memperlihatkan kembalian yang akan saya terima adalah tiga puluh satu ribu empat ratus rupiah.
uang receh indonesia

Namun apa yang terjadi ? Saya hanya mendapatkan tiga puluh satu ribu rupiah dan empat buah permen. Kening saya berkerut. ”Maaf mas, saya tidak suka permen.” Si mas yang menghitung belanjaan saya dengan ringan menjawab tidak ada kembalian. Saya menghela nafas lalu pergi. Tidak puas. Namun juga malas membahas dan berdebat sebab ada yang mengantri di belakang ditambah capai fisik.

Namun ternyata masih ada yang mengganjal di hati. Mengapa ya banyak toko, dan kerap itu cukup besar dengan semena-mena memperlakukan pelanggannya dengan ’memaksa membeli’ barang dagangannya dengan uang receh kembalian ?

Anak di Kereta Api

Keadaan memungkinkan saya untuk mengakrabi transportasi kereta api. Perjalanan ke luar kota selama berjam-jam memberi saya kesempakatan membaca beberapa buku juga mengamati perilaku para penumpang kereta. Beragam dan menarik.
wisata.kompasiana.com

Gaya para penumpang pun menyesuaikan dengan jenis keretanya. Bila kebetulan saya ada di kereta eksekutif, kecenderungannya seperti ini. Bila saya ada di kereta bisnis, kecenderungannya seperti itu. Kalau saya berada di kereta ekonomi, kecenderungannya begitu.

Namun ada kemiripan juga diantara penumpang kereta. Saya sering mendapati para dewasa yang kebetulan membawa anak-anak.

Ah, anak-anak. Para pengemban rasa ingin tahu, tiada habis cerita tentang mereka.

Friday 24 June 2011

Penampilan Menarik Guru

Sebuah iklan lowongan kesempatan menjadi guru sekolah dasar pada sebuah koran lokal menarik perhatian saya. Bukan iklan lowongannya, namun lebih kepada persyaratan yang harus dimiliki calon pelamarnya. Ada poin berpenampilan menarik. Saya mengangguk-anggukkan kepala. Hm… memang zaman telah berubah dan berbeda. 
worldbestshoes.onsugar.com

Dulu, untuk menjadi guru, hal yang diutamakan dan menjadi bahan pertimbangan adalah kemampuan yang dimiliki. Sekarang ternyata berkemampuan saja tidak cukup namun juga harus berpenampilan menarik seperti lowongan di atas, meski entah menarik menurut versi siapa ? Ukuran mana yang dipakai untuk bisa dikatakan menarik ? Ukuran iklan produk kecantikan atau ukuran iklan shampoo ? Atau ukuran artis sinetron ?


Wednesday 22 June 2011

Eksistensialisme Remote Control TV


Baru saja saya selesai membaca Affair milik Seno Gumira Ajidarma. Terlambat tujuh tahun dari tanggal penerbitannya namun tidak apa-apalah daripada tidak membaca hehehehe. Berbicara tentang Jakarta. Kumpulan artikel-artikel Seno yang sebagian besar dimuat secara berkala di Djakarta. Menarik. Membahas tentang Jakartensis. Meski sebenarnya hampir sebagian besar tema yang diangkat mirip-mirip dengan kehidupan bukan saja Jakartensis seperti kata Seno, namun juga Surabayanensis, Manadonensis, Medanensis, Jogjanensis, dan kotanensis yang lain.
istockphoto.com

Saya bukan mau membuat resensi tentang bukunya Seno. Namun ada satu artikel menarik di buku itu yang membuat saya terkekeh-kekeh. Cocok sekali dengan yang saya alami dan mungkin juga beberapa dari kalian mengalami juga.

Restoran Siap Saji Vs Angkringan

Saya yakin banyak dari kita pernah mampir ke restoran siap saji yang terserak di hampir semua lekuk kota. Sebagian besar juga kerap berkunjung ke restoran-restoran masakan khas daerah yang mengedepankan pelayanan dan kenyamanan kelas wahid. Sesuatu yang mungkin biasa kita terima dari pelayan-pelayannya adalah senyuman ramah, efisiensi pelayanan, kenyamanan tempat, privacy, dan menu yang nikmat.
agusthutabarat.wordpress.com

Meski itu semua kita tahu adalah strategi dalam memuaskan pelanggan (agar mau kembali lagi). Walaupun kita tahu mereka lakukan semua itu secara profesional dan belum tentu dari ketulusan hatinya alias semu alias tidak nyata, kita toh kerap senang pula diperlakukan seperti itu. Nyatanya, kita akan kembali lagi makan di sana hehehehe.

Namun seberapa seringkah kita ingat wajah-wajah yang tersenyum itu? Mungkin kita ingat mereka lebih karena sebab yang mengitari, seperti kesalahan mereka saat melayani kita. Pernahkah kita berbicara dengan mereka selain tentang topik pemilihan menu makanan ?

Sunday 19 June 2011

Gunting, Lem, dan Jarum

Di hari terakhir bersama murid-murid saya di kelas satu, kami mengadakan acara bersenang-senang. Salah satunya adalah tukar kado. Kado yang dibungkus dengan koran seharga 5 ribu sampai 10 ribu. Menyenangkan dan seru. Tanpa beban sama sekali. Rasanya plong tertawa bersama mereka. Tidak kelihatan aneh di lingkungan yang tanpa prasangka.
cikidadedi.multiply.com

Acara bertukar kado dilakukan dalam formasi lingkaran besar. Kami menyanyi bersama sambil memutar kado berbungkus koran searah jarum jam. Murid kelas satu. Acara memutar kado ini perlu pengulangan sampai lima kali sebab selalu saja ada kado menumpuk di satu anak. Namun tidaklah mengurangi serunya. Bernyanyi mulai dengan ritme lambat sampai cepat.

Sampai akhirnya nyanyian berhenti dan acara membuka kado yang diterima. Seru, heboh, dan berisik.

Saya mendapat kado lem dan teman guru saya mendapat gunting.

Lem dan gunting. Perpaduan yang unik. Satu merekatkan dan satu memisahkan.

Saturday 18 June 2011

Kado Terindah

Jurusan bahasa asing, prancis. Pengalaman sebagai penterjemah lepas. Kemampuan berbahasa terakui dalam serifikat Delf dan Dalf. Memilih sebagai guru sekolah dasar dan mengajar di kelas satu.
justlikebreeze.wordpress.com

Perpaduan aneh dan tidak sesuai. Awalnya, banyak yang menyayangkan keputusan saya. Kalau memang berakhir ‘hanya sebagai guru sekolah dasar’, mengapa tidak mengambil jurusan PGSD atau jurusan yang masih mungkin mengajar di sekolah dasar seperti matematika, biologi, bahasa inggris misalnya.

Wednesday 15 June 2011

Suara Rakyat Suara Tuhan

Vox Populi vox dei. Dulu ungkapan ini sering saya dengar ketika masa-masa menjadi mahasiswa. Bahkan dengan mudah saya lihat pada stiker yang tertempel di sepeda motor para aktivis pergerakan. Kelihatan gagah, hidup rakjat, dan mbois.

Ungkapan ini pertama kali muncul adalah sebagai reaksi akan kezaliman Raja Prancis, Louis XIV yang mengatakan negara adalah saya (hukum adalah saya). L’état c’est moi. Semua hukum yang keluar dari dirinya ditasbihkan sebagai perwujudan hukum Tuhan pada saat itu sehingga menimbulkan gejolak sosial.
anime-cartoon-wallpapers.blogspot.com

Di negeri ini, ungkapan itu pun sering muncul terutama menjelang pemilhan umum. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Di setiap aspirasi yang dilontarkan oleh masyarakat banyak dianggap sebagai representasi dari kebenaran dari Tuhan.  Sehingga kerap pada saat-saat suara Tuhan diperlukan maka saat itu pula rakyat dielu dan disayang-sayang.

Namun benarkah seperti itu ? Bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan juga ? Rakyat yang mana ?

Wong Pinter Kalah karo Wong Beja

Orang pandai kalah dengan orang beruntung. Mungkin kata-kata diatas pernah kita dengar. Atau malah kita sendiri pernah mengalaminya. Entah kita sebagai yang pandai atau kita sebagai yang beruntung.
blogombal.org

Berbicara tentang orang yang beruntung, saya ingat sebuah karakter di masa kecil dulu. Si Untung Bebek, saingan berat Donald Bebek hasil rekaan imajinasi Walt Disney. Kehidupan keduanya sangat berkebalikan. Bagaimana Untung Bebek selalu beruntung dimana-mana membuat jengkel dan iri Donald. Meskipun Donald sudah susah payah berusaha dengan bantuan Lang Ling Lung yang pintar pun, tetap saja Untung yang beruntung. Donald yang malang.

Monday 13 June 2011

Anakku

Puisi Dorothy Law Nolte

wajah optimis yang harus kita jaga sampai mereka dewasa
ANAK-ANAK BELAJAR DARI LINGKUNGANNYA ........

Jika anak biasa hidup dicacat dan dicela, kelak ia akan terbiasa menyalahkan orang lain.
Jika anak terbiasa hidup dalam permusuhan, kelak ia akan terbiasa menentang dan melawan.
Jika anak biasa hidup dicekam ketakutan, kelak ia akan terbiasa merasa resah dan cemas.
Jika anak biasa hidup dikasihani, kelak ia akan terbiasa meratapi nasibnya sendiri.

Sunday 12 June 2011

Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya

Di kelas setiap pukul sembilan pagi adalah waktu memperhatikan aneka menu bekal murid-murid saya. Waktu mereka untuk makan dan bermain. Ragam makanan cukup bervariasi. Namun saya melihat ada beberapa anak yang selalu membawa menu yang sama. Ada satu anak yang selalu membawa bekal masakan kreasi kolonel tua.
kesehatan.kompasiana.com/makanan/2010/07/12/

Ketika saya tanya alasannya, dia mengatakan suka. Orang tuanya ketika saya konfirmasikan kondisi ini pun mengatakan anaknya bisa dan mau makan lahap bila makan makanan dari dapur pak kolonel. Makanan dengan menu berbeda kerap hanya dua tiga suap kemudian ditolaknya. Melihat kondisi ini dan keinginan melihat anaknya mau makan, maka mereka memutuskan untuk menuruti keinginan anaknya.

Otarki

Dilahirkan di sebuah desa dengan orang tua yang berjiwa penanam memberikan pengalaman tersendiri bagi saya. Pekarangan di sekitar rumah yang cukup longgar, dimanfaatkan orang tua saya dengan menanam banyak pepohonan. Bukan bunga. Pohon.
panen sawi hasil kebun sendiri

Ayah lebih menyukai menanam sesuatu yang menghasilkan dan bukan sekedar untuk pameran. Ada cukup banyak jenis pohon di pekarangan. Ayah mengajari kami, anak-anaknya, bila menginginkan sesuatu haruslah menanam dulu. Tidak selalu harus membeli. Segala sesuatu yang bisa kita tanam, mengapa tidak kita menanamnya? Bukti kongkret seseorang berjiwa penanam.

Saturday 11 June 2011

Bekal Kenangan Indah di Masa Depan

momes.net

Pernahkah anda dikerjai ? Hampir semua diantara kita mungkin akan menjawab pernah. Entah pada masa sekolah dengan banyak kenangannya atau pun saat dewasa sekarang ini. Bagaimana rasanya dikerjai ? Hehehehehe, dapat dipastikan wajah yang pertama kali muncul adalah manyun sebab hasil percampuran segala perasaan (jengkel, marah, tidak terima dan sejenisnya) meski pada akhirnya tersenyum. Itu bila tujuan mengerjainya hanya iseng tanpa niat buruk, hanya sekedar membuat suasana lebih seru dan mengesankan. Berbeda ceritanya bila mengerjai orang dengan niatan membuatnya sengsara atau repot. Itu dilarang agama pastinya hehehehe.

Thursday 9 June 2011

Kawah Candradimuka itu Namanya Masalah

Kehidupan Shrek berubah ketika dia memutuskan menikah dan kemudian memiliki tiga anak kembar. Kehidupan yang semula tenang dengan hanya celotehan tak berarti dari Donkey, berubah drastis. Pagi hari Shrek selalu diisi dengan kegiatan mengurus anak, mulai mengganti popok, membuang kotoran dan memandikannya sampai menemani mereka bermain.

funnycoloring.com
Rutinitas menjadi ayah anak-anak menggelisahkannya. Ada masa Shrek sangat ingin kembali ke kehidupan lajangnya. Bebas, lepas, berjalan kemana saja. Masalah datang dari keinginan ini. Memikirkan kehidupan lama yang telah berubah. Shrek kembali ke masa lalunya, tanpa ada cerita tentang istri dan anak-anaknya.


Ketika menyadari ada kekeliruannya dan ingin kembali, ternyata tidak mudah. Ia harus berjuang menyelesaikan masalah yang ada. Berhasil ? Pasti. Seberat apapun masalahnya, layaknya film-film Hollywood yang berakhir bahagia, masalah Shrek pun terselesaikan tanpa masalah. Itulah cuplikan film animasi Shrek 4.

Yang menjadi perhatian saya adalah adanya masalah yang kemudian menguatkan kualitas seseorang. Masalah. Sesuatu yang tidak menyenangkan, membuat pusing dan sulit tidur serta tak berselera makan, juga kerap menyakitkan. Masalah pun membuat kita kadang sedih, marah, bingung, tidak terima menjadi satu.

Idols

Pernahkah anda memiliki seorang pujaan dalam hidup ini ? Pasti pernah. Setidaknya saat kita masih kecil. Pujaan - pujaan kita bertebaran dimana-mana dan berganti setiap hari sesuai dengan imajinasi. Bebas kita mengangankannya.
istockphoto.com

Ketika masih kecil, saya andaikan pujaan dengan sosoknya yang selalu kuat dan selalu menang dalam membela kebenaran. Ada Flash Gordon, Gundala Putra Petir, Si Tapak Suci, Si Buta dari Gua Hantu, atau Superman. Semuanya sosok itu dipengaruhi dari cerita yang saya baca. Demikian pula bila pujaannya masih anak-anak. Saya sangat senang dengan gaya George dalam Lima Sekawan karya Enid Blyton. Sosok tomboi yang kerap membuat onar dengan enenrgi meluap-luap.

Ada pula dari kita yang sangat senang dengan pujaan kemudian meniru semua gayanya. Membentuk kelompok-kelompok pemujaan dengan beragam identitas dan aksesoris. Apapun akan dilakukan demi pujaan. 

Tuesday 7 June 2011

Kecenderungan

online-storeku.co.cc

Tanggal gajian. Banyak wajah terlihat segar dan cerah. Pusat perbelanjaan ramai dikunjungi orang. Semua berbelanja. Tak jarang terlihat antrian mengular di depan kasir. Membeli aneka macam kebutuhan selama satu bulan. Sering saya pun diajak teman-teman di tanggal gajian untuk melihat-lihat. Baju, kerudung, aksesoris, sepatu, atau pun sekedar duduk di rumah makan. Saat-saat yang penuh godaan.

Bersyukur saya memiliki orang tua yang sangat ketat dalam mengatur keuangan. Saya adalah anak yang gemar berfoya istilah beliau. Diantara lima bersaudara, saya adalah yang senang sekali makan di luar alias jajan. Padahal aturan di rumah tidak membiasakan jajan di luar kecuali saat-saat istimewa (ada tamu hehehehe). Masakan rumah, apapun jenis dan rasanya, wajib dinikmati.

Sunday 5 June 2011

Une Situation

Crois-toi que chaque fois, un grand decisión est décidé dans une simple situation ? Moi, je le crois parce que j’ai trouvé la prouve, par exemple la déclaration de la liberation d’indonésie et surtout la décision du mariage entre moi et mon petit ami.

Moi, personnellement, je n’aime pas une chose compliqué alors c’est pourquoi après 6 ans d’avoir la relation d’amour avec lui, on a décidé a semarier. Crois-tu qu’on etais d’accord tous les deux de cette décision dans la simple situation, au dessous un arbre (talok) en mangeant une crème glacée ( je ne suis pas sûre que c’étais une crème glacée mais tu pouvais la regarder par cette image) . Le marriage. Un contrat à vie. Hm…c’est super.
rouge, jaune et verte

Orang-orang Luar Biasa

@abigarin.co.cc

Gerakannya gemulai dan ritmis. Ayunan tangan, gelengan kepala, liuk tubuh, menciptakan pemandangan harmonis yang memukau.  Belum kekompakan dan senyuman menawan menciptakan pandangan terpesona bagi siapa saja yang melihatnya. Tarian yang indah dan rumit. Thousand Goddess of Mercy. Tarian seribu tangan. Ketika ditarikan oleh para penari yang sempurna secara fisik saja sangatlah memukau, apalagi yang saya lihat adalah tarian itu dibawakan oleh para penari yang semuanya tuna rungu. Tuhan Maha Besar !

Deux samedi que j'aime bien

fimosamoa.canalblog.com
Bila ada pertanyaan bagaimanakah hari sabtu saya minggu kemarin dan minggu ini, dengan mantap akan saya jawab luar biasa seru. Deux samedi que j’aime bien ! Dua sabtu yang saya sukai. Dua sabtu tidak biasanya. Dua sabtu memakan banyak waktu, menguras energi, melelahkan, namun sekaligus mencerahkan, dan membuat penasaran. Andai tanah, saya adalah tanah kerontang yang tersiram hujan seharian. Begitu menikmatinya. Segar. Sedikit euforia sah-sah saja kan ? 



Friday 3 June 2011

Materialisme

guruagungsuper.webnode.com

Di sebuah surat kabar nasional hari ini saya membaca seorang remaja di Cina menjual ginjalnya demi untuk bisa memiliki iPad2. Ginjalnya dihargai 26 juta rupiah. Dia harus menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga hari untuk proses ini.

Cukup  miris membacanya. Menjual organ dalam. Dulu, sebuah buku berjudul Negeri Bahagia membuka wawasan saya tentang aktivitas ini. Namun perbedaannya, organ tersebut dijual saat orangnya masih hidup dan diambil ketika orangnya sudah meninggal. Tujuannya pun berbeda. Bukan untuk sebuah ’gengsi’ seperti kasus pertama. Hanya untuk sekedar bisa membeli makanan agar bisa melanjutkan hidup.

Thursday 2 June 2011

Hidup Cuma Satu Kali

Ada yang berbeda kemarin malam pada sebuah tayangan televisi. Pukul 20.00 WIB, hampir semua stasiun televisi biasanya menayang program acara sinetron atau setidaknya reality show yang mengaduk emosi namun disukai. Maklumlah, rating di jam ini adalah yang tertinggi sebab kuantitas penonton televisi tersurvey paling banyak.

Namun saya mendapati ada yang berbeda pada sebuah stasiun televisi swasta. Alih-alih menayangkan reality show seperti biasanya, tayangan yang muncul adalah forum majelis taklim. Wah, sangat berbeda. Tema yang diangkat pun menarik ; Istri bukan hanya sebagai sangkar madu saja.

Di tengah acara, usai jeda iklan, saya melihat sebuah video pendek menarik. Tentang kesetiaan suami mengurus istrinya yang sakit selama 20 tahun. Tidak saya temukan dramatisasi berlebihan layaknya sinetron di sana, namun cukup membuat tertegun. Lebih tertegun saat saya tahu ini adalah sebuah kisah nyata.
@crestock.com

Saya mencoba mencari artikel terkait, dan saya temukan di www.cyberforums.us  
Inilah copi artikelnya :

Cantik itu

Kamis tenang di hari libur saya terusik oleh gerutuan seorang teman. Menyoal pakaian yang akan dipakai pada sebuah acara bersama. Ketika dia menghampiri dengan penyebab gerutuannya itu di badan, mau tidak mau saya pun melongo sebelum kemudian tergelak berderai.
http://ul.fcpe.rueil.free.fr
Baju yang didesain bagus untuk ukuran tubuh tertentu, menjadi lucu di tubuhnya. Ah...wajarkalau teman saya menggerutu. Baju yang di saat sekarang kerap didesain tidak sekedar sebagai pelindung tubuh namun juga sebagai penunjang penampilan. Memakai baju itu, teman saya terlihat tenggelam. ”Tidak cantik sama sekali”, istilahnya.

Ah, itu kan hanya sebuah persepsi. Cara pandang saja. Bila cara pandangnya digeser sedikit, mungkin akan terlihat berbeda. Ya, saya pun berpikir seperti itu. Persepsi. Sebuah anggapan tentang sesuatu. Sesuatu di kasus teman saya ini bernama cantik.