Pages

Thursday 9 June 2011

Kawah Candradimuka itu Namanya Masalah

Kehidupan Shrek berubah ketika dia memutuskan menikah dan kemudian memiliki tiga anak kembar. Kehidupan yang semula tenang dengan hanya celotehan tak berarti dari Donkey, berubah drastis. Pagi hari Shrek selalu diisi dengan kegiatan mengurus anak, mulai mengganti popok, membuang kotoran dan memandikannya sampai menemani mereka bermain.

funnycoloring.com
Rutinitas menjadi ayah anak-anak menggelisahkannya. Ada masa Shrek sangat ingin kembali ke kehidupan lajangnya. Bebas, lepas, berjalan kemana saja. Masalah datang dari keinginan ini. Memikirkan kehidupan lama yang telah berubah. Shrek kembali ke masa lalunya, tanpa ada cerita tentang istri dan anak-anaknya.


Ketika menyadari ada kekeliruannya dan ingin kembali, ternyata tidak mudah. Ia harus berjuang menyelesaikan masalah yang ada. Berhasil ? Pasti. Seberat apapun masalahnya, layaknya film-film Hollywood yang berakhir bahagia, masalah Shrek pun terselesaikan tanpa masalah. Itulah cuplikan film animasi Shrek 4.

Yang menjadi perhatian saya adalah adanya masalah yang kemudian menguatkan kualitas seseorang. Masalah. Sesuatu yang tidak menyenangkan, membuat pusing dan sulit tidur serta tak berselera makan, juga kerap menyakitkan. Masalah pun membuat kita kadang sedih, marah, bingung, tidak terima menjadi satu.


Namun sebagai makhluk yang diberi akal oleh Tuhan, seyogyanya kita pun berusaha mengurai masalah itu. Menghindar pun tidak ada gunanya sebab hanya akan merentang waktu lebih lama namun akhirnya bertemu juga dengan masalah.

Orang kalau mau hidup, berarti siap dengan masalah. Satu pesan dari ibu kepada saya. Hadapi. Pasti ada jalan keluar. Jangan hanya mengeluh dan menyalahkan keadaan.

Ah, andai semudah itu semua masalah yang ada. Tidak rumit-rumit. Tetapi tidak menantang pula ya rasanya kalau hidup itu tidak ada masalah. Lurus, lempeng, hambar. Seperti jalan yang lurus terrus tanpa kelokan atau tanjakan. Meskipun, jalan lurus lagi sepi menyimpan bahayanya sendiri. Kewaspadaan berkurang yang kadang kerap menjadi penyebab sebuah masalah yang fatal.

Baiklah, kalau masalah membuat kualitas seseorang itu meningkat. Persoalannya adalah bagaimana caranya menyikapi sebuah masalah ?

Sekedar berbagi dan sedikit menghibur diri pula (bagi yang punya masalah), bila kita andaikan masalah adalah sebuah labirin. Kita sejenak berjarak darinya. Memandangnya dari tempat yang lebih tinggi. Melihat kelokan, arah jalan, dan polanya. Akan terlihat lebih mudah dibandingkan bila masih di dalam labirinnya untuk bisa menyusun cara keluar.

Mungkin waktu yang kita perlukan pun cukup lama untuk menyelesaikannya. Proses yang kita jalani pun menyakitkan kadang kala. Apapun itu kita mencoba melampauinya. Kita andaikan saja sedang dalam masa penggemblengan. Masuk kawah candradimuka seperti bayi tetuka yang keluar menjadi satria perkasa, Gatutkaca. Akan sangat mengesankan ketika kita berhasil sebab segala rasa sakit dan tidak menyenangkan itu lunas. Kualitas kita pun teruji satu oktaf. Mendengarkan lagu D’Masiv juga sah bila memang bisa menguatkan ketika ada masalah hehehehe.



No comments:

Post a Comment