Pages

Saturday 10 December 2016

Petualangan 18 Hari (part 2)

Jogja! Jogja! Akhirnya ke kota ini kembali. Senang rasanya. Kami menginap di daerah Pakualaman. Suasana akrab menyenangkan. Sebenarnya waktu check-in masih satu jam lagi namun karena kebetulan kamarnya kosong, maka kami dipersilahkan masuk. Lumayan bisa selonjoran sebentar. Ini nih yang saya suka kalau bepergian tidak di saat-saat libur, selain harga-harga lebih murah juga tidak penuh orang saat mau kemana-mana. Kita tetap homeschooling saja ya, Nak (hehehehe).

Berdasarkan kesepakatan bersama, saat Ayah kerja, saya dan Si Bocah akan bermain berdua. Si Bocah menolak. Ingin langsung bermain bersama ayahnya. Apalagi ketika tahu ada kolam renang. Merengek minta berenang.

Thursday 8 December 2016

Petualangan 18 Hari (part 1)


Akhirnya kembali ke Depok. Setelah 18 hari kami ke beberapa kota di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

‘Hore! Bisa melihat Peppa Pig dan Pocoyo lagi!’ sorak Si Bocah kegirangan. Kegembiraan yang sejujurnya juga dirasakan oleh saya, ibunya. Bertemu sinyal internet yang memadai kembali. Bisa mengakses materi webinar yang tidak bisa diikuti. Bisa berhahahihi dengan internet kembali (lebay hehehe).

Meski sebenarnya, perjalanan 18 hari itu pun tidak kalah serunya.

Berawal dari undangan pernikahan seorang kawan di Wonogiri dan rencana reuni kecil saya dengan dua teman tercinta saat bersekolah di Yogyakarta, kami memutuskan untuk bepergian bersama.

Wednesday 16 November 2016

Tak Ada Balok, Kardus pun Jadi

‘Nda, aku ingin bermain seperti Baby Bop’, kata Si Bocah pagi ini sambil mengulurkan buku yang dipegangnya (Baby Bop adalah salah satu tokoh favoritnya di serial Barney).

‘Bermain apa itu ?’

‘Ini menyusun balok. Kapan-kapan kita beli yuk Nda, balok yang banyak’.

Mendengar permintaannya, alih-alih mengiyakan, saya memintanya untuk memperhatikan balok yang disusun Baby Bop. Menanyakan apa bentuknya. Apakah bisa baloknya diganti dengan kardus. Ketika Si Bocah mengatakan bisa, maka kami pun bersepakat memakai kardus. Ada cukup banyak kardus tidak terpakai berbagai ukuran.

Tuesday 15 November 2016

Membiasakan Menyayangi


‘Nda, duri dan kepala ikannya nanti buat kucing ya?’ tanya Si Bocah sambil menyisihkan duri-duri ke pinggir piringnya. ‘Nanti aku saja yang memberikan karena Bunda takut kucing’. Obrolan sederhana pagi itu ketika sarapan.

Usai makan, Si Bocah membawa duri dan kepala ikan ke belakang. Kebetulan ada kucing yang baru melahirkan di belakang. Saya hanya memperhatikan dari jauh. Benar memang saya tidak suka dan nyaris bisa dibilang takut kucing. Selalu menghindar kalau ada binatang ini.

Hal itu ternyata tertangkap di pemahaman Si Bocah. Pernah ketika ada kucing, Si Bocah sampai mengambil sapu dan berniat memukul si kucing. Ketika ditanya mengapa, jawabannya adalah agar kucingnya pergi dan bunda tidak takut lagi.

Friday 11 November 2016

Belajar Dari Tumbuhan


Minggu ini saya bersama Si Bocah membuat proyek menanam biji kacang hijau. Proyek sains sederhana yang dulu kerap saya lakukan dengan anak-anak kelas satu sekolah dasar ketika masih di sekolah. Untuk menunjukkan tentang salah satu cara Tuhan menghijaukan alam ini, juga melatih sebuah kesabaran dan kasih sayang kepada sesama makhluk di bumi.

Ternyata melakukan proyek menanam bersama anak usia 3 tahun sedikit berbeda. Lebih banyak pertanyaan yang terlontar. Harus menyentuh semua peralatannya sekaligus menyebutkan namanya satu per satu. Yang pastinya juga, perlu waktu yang lebih lama dalam proses pelaksanaannya.