ketrampilan yang semoga menjadi kebiasaan |
Lepas
dari memang sudah menjadi kebiasaan, sebuah kebisaan itu bisa dikuasai selalu
melalui jalan yang namanya proses. Yeah…proses. Kerap kali proses itu pun
menyakitkan. Diperlukan kesabaran, ketlatenan, dan mungkin menahan rasa sakit
untuk mencapai kebisaan yang akan menjadi kebiasaan itu.
Seperti
apa yang dialami oleh murid-murid saya di kelas 1 ini. Di sekolah, berlatih
sholat bersama memang dimulai sejak di kelas 1. Saya namakan berlatih sholat
karena memang untuk anak-anak usia dini ini, sholat masih menjadi latihan belum
kewajiban. Beberapa anak memang sudah terbiasa dengan gerakan sholat sejak di
taman kanak-kanaknya dulu. Namun beberapa anak ada yang belum mengenal atau
masih kikuk dengan gerakan sholat. Maklumlah, mereka berasal dari beragam taman
kanak-kanak yang pasti budaya dan kebiasaan yang dibawa berbeda.
Latihan
sholat bersama anak-anak pun punya cerita sendiri. Cerita tentang proses bisa menjadi
karena terbiasa.
Terutama
pada gerakan-gerakan sholat yang dinamakan ruku’ dan duduk diantara dua sujud. Ada
saja yang dilakukan anak-anak terutama yang laki-laki.
Saat
ruku’, tangan mereka alih-alih memegang lutut, lebih sering menggantung dan
bergoyang-goyang sambil menyenggol tangan teman di sampingnya dan kemudian cekikikan. Bila diingatkan, alasannya
pegal sebab harus membungkuk cukup lama. Nah lho …
Duduk
diantara dua sujud beda lagi ceritanya. Duduk yang mengharuskan kaki kaki
tertekuk dengan tegak dan kaki kiri melipat saat diduduki pantat ini membuat
beberapa anak sedikit melingkar-lingkar menahan sakit dan tidak bisa bertahan
lama dalam posisi tersebut.Ada yang menjatuhkan badannya secara heboh sambil ngelesot di lantai. ‘Sakit, bu’ rintih
mereka. ‘Ditahan sebentar saja, nanti bila sudah biasa tidak akan sakit lagi’,
kata saya menanggapi keluhan mereka.
Berjalan
satu bulan, anak-anak yang diawalnya mengeluh sakit saat dalam posisi duduk
diantara dua sujud, langsung berkomentar tidak sakit lagi saat saya tanya
bagaimana kakinya.
Yeah…bukti
mereka bisa karena terbiasa bukan ? Walaupun begitu, proses membiasakan yang
kadang ‘menyakitkan’ itu perlu pula kita apresiasi dan tidak dipandang sebelah
mata saja kan ? Bahwa semua kebiasaan itu pun dilakukan melalui sebuah proses
belajar yang kerap membutuhkan kesabaran dan kerelaan merasakan sakit pula.
yah... memang sudah kebiasaan, karena sebelumnya memulai membiasakannya dg suatu proses.. ^_^
ReplyDeleteBisa karena terbiasa. Lebih baik dilakukan daripada dipikirkan
ReplyDeleteJeQ anda benar :-)
ReplyDeleteAnonim, sepakat saya dengan anda :-)
wahh artikelnya bagus sekali, silahkan kunjungi website kami :)
ReplyDeleteKlik Disini