Pages

Saturday 18 June 2011

Kado Terindah

Jurusan bahasa asing, prancis. Pengalaman sebagai penterjemah lepas. Kemampuan berbahasa terakui dalam serifikat Delf dan Dalf. Memilih sebagai guru sekolah dasar dan mengajar di kelas satu.
justlikebreeze.wordpress.com

Perpaduan aneh dan tidak sesuai. Awalnya, banyak yang menyayangkan keputusan saya. Kalau memang berakhir ‘hanya sebagai guru sekolah dasar’, mengapa tidak mengambil jurusan PGSD atau jurusan yang masih mungkin mengajar di sekolah dasar seperti matematika, biologi, bahasa inggris misalnya.


Hidup memang penuh kejutan dan ketidak pastian. Siapa sangka setelah menjadi relawan pendampingan anak saat gempa di Jogja membuat saya senang dengan dunia anak-anak. Bercerita, berkreasi, berkarya di dunia anak-anak. Melihat anak-anak di Klaten yang karena bencana itu hampir tidak ada senyumnya sama sekali saat itu sangat sedih rasanya. Harapan kami awalnya adalah melihat mereka tersenyum kembali. Kemudian seiring bergulirnya waktu, senyuman mereka pun muncul pelan-pelan.

Dunia anak. Dunia menarik dengan rasa ingin tahu yang sempurna.

Hari ini, saya berpisah dengan murid-murid kelas satu. Berpisah dalam arti mereka naik ke kelas dua. Ada rasa lega juga sedih bercampur senang melihat mereka, murid-murid saya. Masih sangat lekat di ingatan saya bagaimana mereka ketika pertama kali menjadi murid sekolah dasar. Malu-malu, lucu, ingin tahu, menilai, dan mengenal lingkungan baru.

Satu tahun telah berlalu. Murid-murid saya yang malu pun mulai menemukan arti keberadaan mereka. Lebih ekspresif, lebih percaya diri, lebih bertanggung jawab, lebih mandiri, lebih bisa bergaul dengan teman-temannya, lebih tertib sholatnya, lebih bisa pula memberi argumen, dan pasti lebih banyak lagi pertanyaan yang muncul. Kado indah saya sebagai guru.

Cerita para orang tua yang senang pula dengan perkembangan buah hatinya menjadi kado lain untuk saya. Saya memiliki beragam orang tua. Ada yang sangat mendukung dan perhatian dengan perkembangan buah hatinya. Bukan nilai yang menjadi fokus utama perhatiannya. Namun kepada perkembangan emosi, kemampuan bersosialisasi, kepercayaan diri, dan kelebihan buah hatinya dalam berkehidupan. Proses perkembangan pada anak sendiri.

Ketika beliau menyatakan kegembiraannya melihat perbedaan perkembangan yang positif sejak buah hatinya berada di sekolah dasar, ada rasa senang dan terharu pada saya. Apa yang saya lakukan ternyata tidak sia-sia. Meskipun ’hanya guru sekolah dasar’.   Saya sengaja memberi tanda petik untuk hanya guru sd sebab bukan saya mengecilkan arti profesi ini sebab bagi saya, berguna dan bisa membuat seseorang bahagia adalah hal menakjubkan.

Kado terindah sebagai guru adalah ketika melihat anak didik berkembang dengan maksimal dalam mengali potensinya.

2 comments: