Pages

Thursday 2 June 2011

Hidup Cuma Satu Kali

Ada yang berbeda kemarin malam pada sebuah tayangan televisi. Pukul 20.00 WIB, hampir semua stasiun televisi biasanya menayang program acara sinetron atau setidaknya reality show yang mengaduk emosi namun disukai. Maklumlah, rating di jam ini adalah yang tertinggi sebab kuantitas penonton televisi tersurvey paling banyak.

Namun saya mendapati ada yang berbeda pada sebuah stasiun televisi swasta. Alih-alih menayangkan reality show seperti biasanya, tayangan yang muncul adalah forum majelis taklim. Wah, sangat berbeda. Tema yang diangkat pun menarik ; Istri bukan hanya sebagai sangkar madu saja.

Di tengah acara, usai jeda iklan, saya melihat sebuah video pendek menarik. Tentang kesetiaan suami mengurus istrinya yang sakit selama 20 tahun. Tidak saya temukan dramatisasi berlebihan layaknya sinetron di sana, namun cukup membuat tertegun. Lebih tertegun saat saya tahu ini adalah sebuah kisah nyata.
@crestock.com

Saya mencoba mencari artikel terkait, dan saya temukan di www.cyberforums.us  
Inilah copi artikelnya :


Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun

Mereka dikarunia 4 orang anak ....disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat ..... tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan & itu terjadi selama 2 tahun.

Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi. Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur.

Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya , sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian , dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang ( tidak bisa menanggapi ) , pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun,

Dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. (karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 ) .

Dan pak suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu : semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata :

"Pak kami ingin sekali merawat ibu ....... Semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu & tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak, bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" .

dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya .....

" Sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini ...kami sudah tidak tega melihat bapak . . .kami janji kami akan merawat ibu bergantian".

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.

" Anak2ku..... jikalau hidup didunia ini hanya untuk nafsu.... Mungkin bapak akan menikah.... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku.... itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian"

sejenak kerongkongannya tercekat . . . . . . .

kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun.

Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?

Kalian menginginkan bapak bahagia ....

Apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang ?

Kalian menginginkan bapak yg masih diberi Allah kesehatan dirawat oleh orang lain ....... bagaimana dengan ibumu yg masih sakit ?

Sejenak meledaklah tangis anak2 pak Suyatno . . . . merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno. . . .

Dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu . . .

Sampailah akhirnya pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber acara islami Selepas shubuh dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno .. . .

Kenapa bapak mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istri yg sudah tidak bisa apa2..?

Disaat itulah meledak tangis beliau . . .

Dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuan pun tidak sanggup menahan haru . .

Disitulah pak suyatno bercerita .. . . .

Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai karena Allah maka semuanya akan luntur . . . .

Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya.....Sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya . . . Mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata . . .dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2 . .

Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena Allah . . . Dan itu merupakan ujian bagi saya .
Sehat pun belum tentu saya mencari penggantinya . . . apalagi dia sakit . . . Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya curhat kepada Allah diatas sajadah . . .

Dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk mendengar rahasia saya . . . .

 Menyentuh. Sesuatu yang bisa membuat kita semua merenung ulang akan perpepsi selama ini. Bisakah kita mampu menjadi yang terbaik bagi pasangan kita, dalam keadaan sehat maupun sakit, sama seperti janji saat pertama kali kita memutuskan membina sebuah rumah tangga ?





No comments:

Post a Comment