Deux samedi que j'aime bien

fimosamoa.canalblog.com

Bila ada pertanyaan bagaimanakah hari sabtu saya minggu kemarin dan minggu ini, dengan mantap akan saya jawab luar biasa seru. Deux samedi que j’aime bien ! Dua sabtu yang saya sukai. Dua sabtu tidak biasanya. Dua sabtu memakan banyak waktu, menguras energi, melelahkan, namun sekaligus mencerahkan, dan membuat penasaran. Andai tanah, saya adalah tanah kerontang yang tersiram hujan seharian. Begitu menikmatinya. Segar. Sedikit euforia sah-sah saja kan ? 

Mengapa ? Di dua sabtu tersebut, saya memang tetap masuk sekolah. Dihitung oleh mbak finger print bekerja. Namun bekerja untuk belajar. Memberi tambahan makanan pada yang hampir beku. Otak.

Saya mengikuti dua pelatihan yang berbeda namun sama-sama luar biasa. Pelatihan pertama adalah tentang konsep diri dan pelatihan yang kedua tentang ’magic teaching’. Menarik bukan ?

Saya bersyukur bisa ikut di dua pelatihan ini. Jadinya bersemangat sekali. Hampir sama bersemangatnya saat ikut seminar dan pelatihan ketika masih sebagai mahasiswa. Mengumpulkan makalah seminar sebanyak-banyaknya lalu membendelnya. Bukti nyata selalu up to date sebagai penggemar seminar. Terkesan intelektual pula hehehehehe. Itu dulu.

Hm...jadi teringat seorang teman yang juga ’gila’ seminar sampai dapat julukan pejuang seminar sebab dimanapun ada seminar, wajahnya selalu muncul. Entah itu seminar yang bertaraf kampus, regional, nasional, atau internasional. Entah itu yang gratis atau yang harus menguras kantong. Sampai kadang dia rela tak makan untuk bisa ikut sebuah seminar. 

Ah, zaman telah berubah. Keseharian yang hampir selalu dihimpit tugas-tugas pekerjaan,  membuat saya bersemangat mengikuti dua pelatihan tersebut. Meskipun pelatihan tersebut memakan waktu yang tidak singkat. Namun demi sebuah pengetahuan, saya tidak keberatan. Apalagi tidak ada beban memikirkan siapa-siapa bila saya di luar rumah seharian. Tidak ada janji dan tanggungan apa-apa di rumah. 

Mengikuti kegiatan di luar lingkaran kerja kita sehari-hari, kerap kali memberikan dampak positif untuk mengembangkan potensi. Layaknya katak yang keluar dari tempurung dan mendapati dunia ternyata begitu luas. Tidak seluas daun kelor saja. Begitu banyak hal yang bisa menambah pengetahuan kita, memberikan inspirasi, membuat kita sekedar bisa tersenyum kecil, atau juga mengasah kepekaan akan lingkungan.

Jadi tidak ada jeleknya kalau ada waktu di kepadatan jadwal kerja rutin, kita keluar dari lingkaran kerja itu untuk sekedar melihat sesuatu yang berbeda seperti ikut pelatihan misalnya.