Pages

Tuesday 27 December 2011

I can say my name, mam !

berbicara dengan teman
pun jalan menambah kosakata 
Saya pernah memiliki seorang murid dengan nama yang kurang akrab di telinga maupun lidah saya atau mungkin juga orang Indonesia. Banyak huruf v digunakan dinamanya. Saat mendengar namanya untuk pertama kali dan sebelum melihat anaknya, saya mengira mungkin ada garis keturunan dari negara-negara di eropa timur.

Bertemu murid dengan nama unik itu cukup berkesan. Anaknya sangat ramah, lincah, dan bersahabat. Khas anak-anak yang hidup dalam lingkungan menyenangkan. Namun ternyata, dia sendiri pun tak bisa mengeja namanya sendiri. Memang kebetulan nama yang kau pakai cukup sulit, nak.

Saat itu saya guru kelas satu sekolah dasar. Guru anak-anak yang masih belajar banyak kata. Saya tidak mempermasalahkan nama yang dipakai murid saya itu. Saya lebih memperhatikan bagaimana perkembangan kosakata dan pelafalan yang mampu diucapkannya.

Thursday 22 December 2011

Because i'm the leader ...

Baru saja usai uji kompetensi di sekolah. Anak-anak pun sekarang telah libur. Alhamdulillah semua berjalan lancar dan telah berlalu. Meski begitu, selalu saja ada cerita bila bersama mereka. Selalu ada saja ide untuk menulisnya.

berdiskusi,
belajar mendengarkan dan didengarkan
Setiap uji kompetensi, selalu ada daftar hadir yang beredar. Anak-anak harus menuliskan nama mereka. Memakai pensil tentu sebab anak kelas 2 sekolah dasar masih menggunakan pensil sebagai alat tulisnya. Mereka selalu senang menulis nama di daftar hadir itu karena hal baru bagi mereka.

Mereka pun menanyakan kegunaan daftar hadir tersebut dan mengapa mereka harus menulis nama. Mengapa nama  dan bukan tanda tangan ? tanya seorang anak yang pernah melihat ayahnya menandatangani daftar hadir. Saya pun menjelaskan sebenarnya boleh memakai tanda tangan asal bentuknya selalu sama, tidak berubah-ubah. Maka, berekspresilah beberapa murid saya membentuk tanda tangannya. Ada yang memakai smile, bintang di atas, tanda hati, dan bendera negara yang disukai. Hm...

”Bu, mengapa nama saya kok selalu ada di nomor 16 ? Saya kan ketua kelas. Boleh tidak pindah di nomor 1 ?”

Sebuah pertanyaan mengagetkan dari seorang anak saat saya mengedarkan daftar hadir di hari ketiga uji kompetensi.

Bonne Fête Maman Happy Mother’s Day

Kumpulan dari cerita, doa, dan ucapan selamat hari ibu yang ditulis murid-murid saya untuk ibunya. Mengharukan dan senang rasanya bila ketulusan ini selalu dipelihara sampai nanti.

’Belinda tersayang’
Aku berada dalam kandungan mama selama tiga puluh tiga minggu.Selama mama mengandung aku, mama mengalami pembekuan darah sehingga mama harus disuntik setiap malam untuk mencairkan darah sehingga sari makanan sampai ke aku. Tiba saatnya tanggal 9 Januari 2004, mama melahirkan aku melalui operasi caesar karena kondisi darah mama yang berisiko.Betapa bahagianya mama, papa, kakak, dan keluarga besar ketika aku lahir dengan sehat. Terima kasih Allah, semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan perlindungan bagi kami semua. Amin. (belinda)

Wednesday 21 December 2011

Learning to Be Good (#3)

merapikan kembali adalah
 bagian dari bermain

 – Taking on Responsibility –

Bermain balok di kelas adalah salah satu saat yang paling dinanti anak-anak seusai mereka menikmati bekalnya. Membuat bandara, roket, rumah, benteng, sampai hotel dan jembatan. Mereka menikmati sekali bermain rancang bangun tersebut. Saya pun melihat anak-anak cukup kreatif menuangkan imajinasi mereka dalam bangun ruang aneka macam itu.

Mereka terlihat tenang meski bergerak. Saya pun hanya sesekali saja mengawasi. Pada usia perkembangan, hal penting untuk mereka salah satunya adalah adanya peraturan yang jelas. Dengan mengenal peraturan, anak-anak akan  lebih tenang dan merasa aman. Bermain pun memerlukan aturan.

Monday 19 December 2011

Learning to Be Good (#2)

foundations for learning
– Playing with peers –
Hari ini di sekolah ada class meeting. Perlombaan antarkelas. Kegiatan yang dilakukan setelah anak-anak selesai mengikuti uji kompetensi (UAS). Perlombaannya sebenarnya hanya satu macam, sepakbola.

Namun semangat anak-anak dalam mengikuti perlombaan patut mendapat apresiasi positif. Baik dari segi kesiapan pemain sampai dukungan teman-teman sekelas dengan beragam cara seperti adu yel-yel dan membuat poster. Meski mereka tahu setelah berlomba, mereka akan kepanasan sebab listrik di sekolah sedang mati yang berarti tidak ada ac di kelas.

Monday 12 December 2011

Experiences That Shape a Child

Juara melawan rasa takut
Hari minggu kemarin, saya menemani anak-anak yang mengikuti sebuah perlombaan di Gramedia Expo. Kegiatan yang menyenangkan sekali bagi mereka. Hari libur dengan diantar oleh orang tua ikut perlombaan yang disukai dan bertemu dengan teman-teman.

Hm... bertemu teman-teman di hari Minggu, sungguh sesuatu yang sangat jarang terjadi.  Bisa dibayangkan bagaimana senangnya. Berlarian ke sana ke mari, ngobrol, tertawa-tawa sambil menunggu saat perlombaan dimulai.

Anak-anak ini akan mengikuti perlombaan robotik. Perlombaan yang di tingkatan awal adalah menyusun rubrik yang disediakan membentuk sebuah rumah. Ketepatan dan kecepatan adalah point yang dinilai untuk bisa masuk pada putaran final.  

Saturday 10 December 2011

Learning to Be Good (#1)

“Siap, grak! Lencang depan, grak! Ayo, tolong diluruskan!” itulah aba-aba yang diberikan salah seorang murid yang sedang bertugas memimpin barisan. Bila ada temannya yang masih cuek dan sibuk sendiri, maka dia akan menghampiri dan mengingatkan.

Kebanyakan teman-temannya menurut. Kecuali untuk satu anak. Ada saja perilaku yang dilakukannya. Maksudnya mungkin sekedar melucu, namun membuat kacau barisan sebab semua anak akan tertawa dan barisan pun bubar.
semua menarik bagi kami 

Hampir semua anak yang sedang bertugas memimpin barisan tak berdaya. Sudah mengingatkan berkali-kali tanpa hasil. Membuat mereka kesal. Ujung-ujungnya meminta tolong saya untuk mengingatkan. Gurunya. Baru ketika  saya mengngatkan, dia akan diam menurut. Hm... merepotkan bukan ? Namun begitu, di sinilah menariknya hehehehehe. Menunjukkan bahwa setiap anak berbeda.

Diam-diam, saya menunggu giliran murid saya yang kerap membuat teman-temannya repot itu bertugas sebagai ketua kelas.

Becoming a Good Citizen

“Bu Erna, si A memukulku. Aku lho ga’ ngapa-ngapain “, lapor seorang murid pagi itu ketika saya baru saja sampai di sekolah. Aduannya dibenarkan oleh teman-temannya. “Iya, Bu. Aku tak mau berteman dengan si A, anaknya suka iseng”. Kata yang lain, “Iya, kemarin dia juga mengatakan aku ini endut”. Hm...
bercakap-cakap sebagai latihan bermasyarakat
 Pernah mengalami saat  anak-anak mengadu kepada kita hampir setiap hari ? Kalau pernah, sama dong hehehehe. Namun begitu, hendaklah kita bijak menyikapi sebab memang begitulah mereka. Anak-anak  usia perkembangan yang mulai belajar tentang apapun. Termasuk mengadu. 

Sunday 4 December 2011

The Meaning of Family is ...


keluarga kecilku
Jum’at siang yang mengesankan. Saya duduk termangu bersama seorang teman guru di perpustakaan. Mendengarkan kisah seorang wali murid yang luar biasa. Seorang ibu yang bila hanya menilai dari penampilan luarnya, kita akan menyakini bahwa dia adalah sosok seenaknya – slonong boy – dengan penampilan cuek, gaya bicara logat jakarta dan pastinya tidak benar dalam mengurus anak sebab yang ada di benaknya hanya berfoya-foya. Hah ? Sejelek itukah ? Nanti dulu, itu dugaan saya bila hanya melihat penampilan luarnya saja.
Sebenarnya bila terlibat perbincangan dengannya, seru dan asyik orangnya. Yang mengejutkan adalah bagaimana pandangan beliau tentang sebuah keluarga. Jauh berbeda dengan yang terlihat pada penampilan luarnya. So, don’t judge the book from the cover. Anda akan kecewa.

To be Your Self

narnia.wikia.com
Hari minggu, di sebuah stasiun televisi saya melihat tayangan berita tentang seorang artis yang mengganti lagi dandanannya sesuai dengan negara yang mau didatanginya. padahal, belum lama ini dia menggubah dandanannya mirip istri seorang pemain sepakbola yang sedang berkunjung ke Indonesia bersama klubnya. Cukup mengherankan kalau sang artis tidak muncul sebagai dirinya sendiri dengan gaya uniknya. Alih-alih menjadi dirinya sendiri, si artis sibuk meniru apapun yang sedang ada di sekitarnya.