Pages

Monday 31 October 2011

Ketika Belajar Mengukur Panjang Benda


aku tinggi kan ?
Di kelas 2  ini, kebetulan sekali saya mendapat tugas mengajar mata pelajaran yang memang saya gemari sejak duduk di sekolah dasar. Matematika, bahasa indonesia, dan sains. Hm...menyenangkan sekali. Banyak hal menarik yang bisa saya lakukan bersama anak-anak. Bukan hanya anak-anak yang belajar, namun saya pun banyak belajar bersama mereka. Memahamkan sebuah materi dengan sederhana dan menyenangkan sesuai dengan usia mereka adalah tantangan menarik bagi saya setiap harinya.

Seperti kemarin, belajar tentang mengenal cara mengukur panjang benda dengan satuan baku. Sempat harus membukai beberapa buku. Mengkombinasikannya di sana-sini agar menemukan formula menarik. Maklumlah, hampir 70% anak-anak di kelas saya memiliki gaya belajar kinestetik. Jadi, bila hanya duduk diam di bangku sambil mendengarkan saya ceramah, jelas akan sedikit yang tahan dan pastinya mereka akan bosan. Bisa-bisa saya akan ditinggal mereka berlarian. Harus bergerak, beraktivitas, dan paham. That’s the goals !

Wednesday 26 October 2011

Merci Beaucoup Madame, et Au Revoir

Pagi saya hari ini dimulai dengan bangun kesiangan sebab susah tidur semalam. Entah apa sebabnya. Mungkin kejutan-kejutan di pekerjaan yang kerap terjadi akhir-akhir ini, atau kafein terlalu banyak yang saya minum pada sore hari atau juga keasyikan curhat dengan suami atau mungkin juga semuanya. Yang pasti saya menjadi sedikit terburu-buru mempersiapkan diri (dan itu bukan gaya saya).

Kondisi amburadul itu diperparah sakit perut yang cukup mengganggu. Arg...lengkaplah membuat pagi saya kacau. Sesampai di sekolah, belum sempat masuk kelas, saya harus ke kamar kecil. Semenit bernafas lega, bel berbunyi. Mau tak mau saya kembali ambil nafas. Maklumlah, pagi ini tugas kelas saya yang berirkrar. Harus bagus ikrarnya, sebab ada pengawas dari Jakarta datang hehehehe. The show must go on.

Sunday 23 October 2011

Tak Ada Jalan Tanpa Kerikil

Seorang teman yang kerap membaca tulisan di blog mengatakan kalau hidup saya itu menyenangkan. Hari-hari dipenuhi oleh perilaku anak-anak yang sedang berkembang. Selalu menarik dan seru. Banyak cerita dan pengalaman. Tak ada ’senggol-senggolan’ antarteman. Seakan sedih itu tak ada atau kalaupun ada, sekedar lewat dan tak akan berlama-lama. Aktivitas yang dilakukan lebih banyak didominasi oleh bermain dan keceriaan. Alhamdulillah ya hehehehehe.
Tak Semua Jalan Rata

Mungkin kalau dilihat dari luar seperti itu. Namun saya hidup kan di bumi jadi tetap taat dengan hukum alam. Bahwa selalu ada gelap dan terang, senang dan sedih, tertawa dan menangis, besar dan kecil, sibuk dan santai, jauh dan dekat, dipuji dan dikritik, disenyumi atau dicemberuti, dimaklumi atau dicueki, dibantu dan dikerjai. Begitu kan hidup itu ? Tinggal bagaimana menyikapi saja.

Mengenalkan Konsekuensi Pada Anak

berbicara dan mendengar
bored-to-death.com

Hari masih pagi. Belum banyak teman guru yang datang. Baru saja saya mau naik tangga menuju lantai tiga, beberapa murid menghampiri dengan hebohnya.”Bu Erna, Bu Erna, ada yang merusakkan sekop sampah sampai pecah!” lapor mereka. Murid lain menambahkan keterangan sebab-sebabnya.

Saya menghela nafas. Masih pagi, batin saya menenangkan diri. Menanggapi kehebohan anak-anak ini, saya hanya mengangguk dan melanjutkan naik ke lantai tiga. Kelas saya. Murid yang diceritakan tidak ada di kelas.

Tuesday 18 October 2011

Jamku Lucu! Jamku Santri ! Bagaimana Jammu ?

Ini jamku
Memakai sistem pembelajaran bertema alias tematik untuk anak kelas kecil (1,2, dan 3) memungkinkan saya melakukan banyak hal-hal menarik bersama anak-anak. Salah satu contoh adalah ketika mengenalkan konsep waktu. Kami beraktivitas tidak sekedar membaca arah jarum jam pada jam analog atau angka pada jam digital. Namun kami juga membuat jamnya. Seru lho.

Di awal, biasanya saya akan menjelaskan kegiatan apa yang akan dilakukan dan gunanya. Penyampaian kegunaan belajar sebuah materi pada anak penting sekali. Apalagi bila mereka tahu aplikasinya langsung di kehidupan sehari-hari. Seperti materi jam ini. Akan sangat membantu mereka saat mengatur waktunya.

Monday 17 October 2011

Membangun Kebiasaan-kebiasaan Kecil

bekerja sama demi kebersihan
Di kelas, saya membagi anak-anak dalam kelompok-kelompok belajar. Kelompok belajar ini selain menentukan tempat duduk juga bertugas untuk memimpin doa, membariskan teman-temannya, sekaligus menghapus papan tulis dan mengingatkan yang lain merapikan meja dan kursi.

Terlihat remeh ya ? Namun sebenarnya tidak remeh bila menyangkut sebuah pembelajaran. Apalagi untuk murid-murid kelas kecil di usia dini mereka. Banyak hal yang terlihat ‘tak penting’ sebenarnya sesuatu penting yang patut mereka tahu dan lakukan.

Sunday 16 October 2011

A Magic Little Word

di klinik hewan UNAIR
’Bu, sebenarnya seperti apa sih paus kalau melahirkan ?’ sebuah pertanyaan dari seorang murid membuat saya membuka internet dan mencari video tentang mamalia laut ini di youtube.

Hm...menarik ternyata. Alhasil saya pun tergoda untuk mencari beberapa binatang yang sedang melahirkan atau bertelur lainnya. Hasilnya ? Semakin menarik. Allah maha besar. Bagaimana semua binatang itu tanpa bantuan para ahli di klinik hewan mampu melahirkan sendiri anak-anak mereka.

Sunday 9 October 2011

Anak Belajar Dari Apa yang Dilihat, Didengar, dan Dirasakan

reflexstock.com
Saya tersenyum sendiri saat membaca jawaban seorang murid. Pertanyaannya adalah bolehkah kita melanggar lampu lalu lintas ? Mengapa ? Jawaban yang muncul biasanya tidak boleh nanti ditilang polisi atau nanti bisa terjadi kecelakaan. Murid saya satu ini sedikit berbeda menjawabnya, yaitu tidak boleh nanti rugi seratus ribu.

Ketika saya tanyakan tentang jawabannya itu, dengan lancar dia bercerita kalau ayahnya pernah melanggar lampu lalu lintas dan harus membayar seratus ribu kepada polisi. Rugi sekali, bu. Hahahahahaha jawaban orisinal dan berdasarkan pengalaman bukan ?

Friday 7 October 2011

Tidak Ada Manusia Yang Sempurna, Nak

ceria bersama teman
Pagi tadi di sekolah ada kejadian yang cukup beralasan untuk saya mengadakan diskusi panjang dengan murid-murid. Terjadi ketika menunggu ikrar dan bel belum berbunyi. Murid-murid saya seperti biasa akan bermain kejar-kejaran di lapangan indoor. Aktivitas menyenangkan sekaligus rawan akan perselisihan.