Pages

Tuesday 29 November 2011

Pesan Rahasia ? Seru !!!


pesan rahasia itu bunyinya ...
Itulah jawaban yang diberikan murid-murid saya ketika usai melakukan percobaan sains tadi siang. “Mau lagi bu, buat percobaan seru yang lain!”  “Iya, seperti sulap. Kita bisa membaca pesan yang tak kelihatan.”

Menyenangkan bukan, bila kegiatan bersama anak-anak kita ditanggapi dengan antusias ? Sampai mereka tak sadar bahwa waktu pulang telah tiba. Masih ingin mencoba lagi.
Menjadi guru sains di tahun pertama di kelas 2 sekolah dasar ini membuat saya harus banyak membaca referensi untuk mendapatkan suasana belajar yang menyenangkan. Di usia 7-8 tahun ini, anak-anak masih banyak memerlukan belajar secara kongkret.

Wednesday 23 November 2011

Andai Bisa Bilang ; Aku Cemburu, Mama

Beraktivitas bersama 
Tiga bulan yang lalu, salah seorang murid laki-laki saya dengan cerianya bercerita, “Mama akan melahirkan adik baru untukku, Bu”. Hm…senangnya. Dia sudah membayangkan bisa bermain-main dengan adik barunya. Tidak masalah apakah adiknya itu laki-laki atau perempuan nanti. Yang pasti, dia akan punya teman bermain di rumah, tidak sendirian lagi. Akan diajaknya si adik bermain domikado yang disukainya. Kabar ini diulang-ulangnya setiap hari kepada siapa saja. Kepada teman, saya, dan semua guru yang ditemuinya. Menyenangkan melihatnya begitu bersemangat menanti kelahiran adik baru.

Wednesday 16 November 2011

Bermain Logika Bahasa

menambah kosakata 
Kadang, diwaktu-waktu luang, saya mengadakan permainan kata dengan anak-anak. Murid-murid saya kelas 2 sekolah dasar yang bersemangat dan selalu punya sekarung pertanyaan untuk dilontarkan sehingga kerap membuat saya kewalahan menjawab. Jadi, sekali-kali saya boleh dong membuat mereka ‘repot’ juga agar impas hehehehehe.

Meski terlihat sepele dan tidak berdampak dengan urusan penilaian di buku nilai, saya menikmati kegiatan ini. Selain bisa mengetahui sejauh mana kemampuan mereka dalam berbahasa, juga melatih mereka dalam berlogika. Berlogika bahasa tentunya.

Aku Melakukan maka Aku Ingat

belajar di luar
memberi kenangan mengesankan
Kenangan semasa menjadi anak sekolah dasar menjadi peserta tetap cerdas cermat P4 setiap tahun membuat saya tahu bagaimana rasanya dicetak menjadi seorang penghafal. Setiap malam harus membacai butir-butir pancasila sekaligus dalam kelima silanya dan pasal-pasal dalam UUD ’45. Kemanapun saya pergi, selalu ada buku kecil berisi pasal-pasal di saku. Bak mantra, saya menghafalkannya.

Dipersiapkan benar-benar untuk kemudian diadu dalam perlombaan cerdas cermat yang diadakan UPTD setiap perayaan kemerdekaan. Cukup menguras energi namun saat itu membanggakan bagi saya yang masih sd. Apalagi tim saya pernah sampai maju tingkat kabupaten dan mendapat juara. Prestasi yang patut diacungi jempol saat itu.

Seiring pengetahuan yang saya dapatkan, mengenang masa-masa itu sangatlah miris rasanya. Apa yang saya hafal bak mantra setiap hari itu, tak membekas sama sekali di benak saat ini. Kecuali bahwa Pancasila memiliki lima sila hehehe.

Tuesday 15 November 2011

Kadang Anak pun Berbeda Dari Orang Tuanya

berjalan dengan percaya
Saya pernah memiliki murid yang cerdas dan kreatif. Sehari-hari, selalu saja ada idenya dalam membuat suasana menjadi tidak membosankan. Murid saya termasuk anak yang banyak idenya sehingga teman-temannya pun suka. Selalu ada hal baru yang dibawanya setiap hari, baik itu lelucon, kata-kata, atau juga permainan.

Suatu saat, saya melihat perubahan pada dirinya. Menjadi murung dan mudah tersinggung. Selalu ada teman yang melapor diganggu olehnya. Kondisi ini berlangsung beberapa hari. Ketika saya dekati dan tanya apa masalahnya, dia hanya menangis tersedu-sedu. Tanpa jawaban.

Menanam Untuk Masa Depan

menanam melatih kesabaran
Hari ini, di sekolah ada kegiatan tanam seribu pohon bersama CIMB Niaga. Kegiatan yang mengenalkan sejak dini kepada anak-anak akan pentingnya menjaga oksigen di bumi. Hm…menarik dan menyenangkan sekali. Meski pada kegiatan tadi anak-anak menanam sayur (bukan pohon) namun banyak hal yang bisa dipelajari dari sana.

Monday 14 November 2011

Dahlan is can, Can We ?

dreamstime.com
Saya sedang di toko buku mencari buku Ajahn Brahm ketika melihat ada buku baru yang memuat tokoh fenomenal PLN. Dahlan Iskan. Tersenyum-senyum sendiri mengingat sosoknya. Gaya yang santai dan cenderung ‘biasa’ dengan sepatu kets dan kemejanya meski kinerjanya yang jelas ‘tidak santai’ apalagi ‘biasa’ yang jelas tidak bisa dipandang sebelah mata. Buktinya adalah keberhasilannya ‘membawa pelita’ ke banyak tempat di pelosok Indonesia.