Pages

Monday 14 November 2011

Dahlan is can, Can We ?

dreamstime.com
Saya sedang di toko buku mencari buku Ajahn Brahm ketika melihat ada buku baru yang memuat tokoh fenomenal PLN. Dahlan Iskan. Tersenyum-senyum sendiri mengingat sosoknya. Gaya yang santai dan cenderung ‘biasa’ dengan sepatu kets dan kemejanya meski kinerjanya yang jelas ‘tidak santai’ apalagi ‘biasa’ yang jelas tidak bisa dipandang sebelah mata. Buktinya adalah keberhasilannya ‘membawa pelita’ ke banyak tempat di pelosok Indonesia.

Sekarang, beliau adalah menteri BUMN. Lagi-lagi masih dengan kemeja dan sepatu ketsnya. Pastinya, dengan kebijakan barunya yang sedang populer. Memangkas rapat yang banyak diadakan. Dipangkas 50%. Seperti diskon di toko retail. Rapat tak perlu panjang-panjang, tak perlu sering-sering, dan tak perlu bertele-tele. Apa guna rapat sering-sering bila tak ada hasil (saya tulis bebas dari tulisan hasil wawancara pak DIS di kompas) Yang penting sekarang kerja, kerja, kerja. Bergerak melakukan sesuatu lebih baik daripada duduk di tempat olah suara hehehehe. Satu lagi, tak ada staf khusus atau ahli. Hm...menarik bukan ? Lebih percaya pada struktur. Pada orang-orang yang memang kompeten di bidangnya seperti jajaran direksi. Staf khusus hanya akan merancukan fungsi mereka.

Kebijakan yang patut dicontoh. Bukti nyata toh ada. Bagaimana kondisi PLN sekarang yang lebih baik dengan pelita lebih merata. Pak Dis dengan gaya lugasnya mampu membawa cahaya lebih terang di PLN. Sampai-sampai ada plesetan Dahlan is can.

Mungkin kita pun bisa mengambil sisi positif dari apa yang dilakukannya. Kita kurangi acara duduk-duduk membahas sesuatu yang sebenarnya telah jelas. Selain bisa menghemat waktu, juga bisa memungkinkan kita melakukan hal yang lain. Apa guna banyak rapat dengan waktu berjam-jam bila tak ada hasil ?

Kerap kita dapati banyak orang di rapat yang malah asyik sendiri dengan aktivitasnya bukan ? Mungkin alasan mereka datang adalah karena  ‘harus ada’. Terpaksa. Padahal banyak hal sebenarnya yang bisa dilakukan daripada sekedar duduk diam di ruang rapat. Menjadi tidak efisien kan ?

Rapat memang perlu dan harus untuk banyak alasan kebaikan. Namun rapat yang terjadwal dan tertata. Sebab bila tidak, alih-alih membuat kita semakin produktif dan efisien, hanya akan membuat kita banyak mengalami kerugian waktu dan tidak maksimal. Dahlan is can, can we ? Semoga ya.


No comments:

Post a Comment