Saya senang membaca
Lima Sekawan karya Enid Blyton sejak kecil. Senang dengan petualangan seru yang
dialami oleh 4 saudara dengan anjingnya – Timmy -. Hampir semua sudah saya
baca.
Salah satu yang saya sukai dari buku cerita ini adalah
saat mereka berangkat tidur. Ortunya, terutama ibu mereka selalu menemani. Bercerita,
mencium, dan mengucapkan selamat tidur. Sederhana ya ? Entah mengapa, saya
senang sekali membayangkan senangnya dapat perlakuan seperti itu. Usia saya sd
saat itu dan jarang diantar tidur oleh Ibu apalagi mendapat ciuman.
Ibu, seorang guru
sekolah dasar, dengan lima anak yang masih kecil-kecil. Ibu adalah seorang
pekerja keras. Guru sekolah dasar zaman dulu tentu berbeda dengan guru sekolah
dasar zaman sekarang. Terutama masalah finansial. Sepulang dari mengajar, Ibu
masih harus repot dengan segala tetek
bengek kegiatan domestik. Selepas maghrib pun, beliau masih berkutat dengan
kacang hijau yang akan dibuat es lilin.