Sekali-kali
mengunakan bahasa yang dipakai anak muda agar kekinian hehehehe. Awalnya dengar
kata mager ini dari Si Ayah. Kok tumben juga, biasanya Ayah termasuk orang yang
agak rewel masalah EYD hihihi. Dengar kedua kalinya, saat sedang nemani mencari
baju Si Ayah juga. Kebetulan toko yang menjual baju memutar radio anak muda
yang lumayan lucu penyiarnya. Di sana mereka juga melontarkan istilah mager.
Baru ngeh kalau mager itu artinya
malas gerak. Owalah.
Di awal saya menulis
kalau sebisa mungkin kita tidak mager. Apalagi buat ibu-ibu yang mempunyai anak
balita. Harus gesit dan lincah seperti bola bekel. Jangan kalah dengan irama
anak-anak yang energinya luar biasa itu. Hitung-hitung olahraga hehehehe.
Bersama Si Bocah,
kerap saya mencoba senam bersama. Si Bocah kemampuan motorik kasarnya sedikit
tertinggal dari anak-anak seusianya. Dulu, saya sering melakukan gerak dan
lagu. Saya bernyanyi dan bergerak bersama dengannya. Dibuat santai meski sering
dia salah-salah mengikuti.
Berjalannya waktu, Si
Bocah mampu menguasai gerakan sederhana dan lagu yang sering kami lakukan. Tugas
lagi nih mencari referensi gerakan
yang lebih rumit untuk melatih motorik kasarnya. Sulit ? Tidaklah, kan kita hidup di zaman teknologi
canggih. Ada internet. Tinggal pencet youtube
lalu ketik senam untuk anak paud.
Tada! Tidak ada dua
detik, muncullah apa yang saya mau. Luar biasa tekonologi membantu saya dalam
menemani Si Bocah beraktivitas. Saya pun memilih senam bebek. Sudah senang saat melihatnya. Gerakannya cukup
mudah namun lengkap. Mulai dari pembukaan yang dimulai dengan berdoa,
dilanjutkan pemanasan, inti, lalu pendinginan, dan ditutup dengan berdoa
kembali. Lirik lagu yang mengiringinya pun mendidik. Selain menambah kosakata
anak, juga membuat anak berimajinasi. Satu lagi yang saya suka adalah senam ini
mengenalkan tentang negara Indonesia Raya yang luas dan indah terbentang. Kalau
tertarik, bisa dilihat di sini
Senam ini biasa saya
dan Si Bocah lakukan Jumat pagi. Mengapa ? Yeah... nguri-nguri tradisi kalau Hari Jumat itu identik dengan olahraga
disusul kerja bakti hehehe. (bercanda). Sesukanya kami sebenarnya namun memang
kebetulan seringnya Hari Jumat.
Lumayan pula untuk
saya yang termasuk ibu mager ini. Sepuluh menit melakukan senam paud bersama Si
Bocah bisa membuat saya lebih bersemangat. Bagaimana dengan Si Bocah sendiri ?
Awalnya, dia mengikuti tidak lebih dari dua menit kemudian lari berputar-putar
dan membuat gerakan sesukanya. Namun, lama kelamaan, konsentrasinya terbangun. Selain
hafal lirik lagunya, Si Bocah juga mampu mengikuti hampir semua gerakannya. Mampu melakukan gerakan koordinasi.
Nah, mengapa kita
tidak senam bersama anak-anak mulai sekarang ? Kalau pun tidak bisa olahraga di
luar, di rumah juga menarik. Asal dilakukan dengan menyenangkan dan gembira. Di
dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, bukan begitu ?
He3x ... teringat saat senam LPJ paling tidak lentur mengikuti gerakan senam :) Sedangkan teman sekamar kok lentur dan gampang ya ngikutin :) Ternyata ia dulunya penari ... pantas :)
ReplyDelete