Pages

Thursday 13 September 2012

Jadwal Assessment, perlukah ?

wajah-wajah ceria usia perkembangan

Kapan bu, assessment-nya ? Kok tidak ada jadwalnya ? Padahal di sekolah satunya, anak-anak teman saya sudah bingung tentang assessment.

Pertanyaan ini saya terima beberapa saat lalu dari seorang wali murid kelas satu. Beliau terlihat cukup risau dengan perbedaan situasi ini. Saya pun memahaminya. Wajar sekali kerisauan singgah di para orang tua.

Apalagi kalau guru anaknya sudah menulis jadwal assessment di weekly plan-nya. Semua orang tua pasti meminta anaknya untuk belajar lebih keras agar mendapat nilai yang memuaskan. Para orang tua akan risau ketika anak-anak malah tenang-tenang saja dan lebih memilih bermain daripada belajar.

Semakin risau ketika mengetahui anak-anak belum memahami konsep pelajaran yang akan diambil nilainya. Semakin hebohlah para orang tua meminta anak-anak untuk belajar. Bahkan kadang melarang mereka bermain sebab waktunya digunakan untuk belajar dan belajar.
Bisa dibayangkan bagaimana dampaknya bagi anak-anak dengan kondisi seperti ini bukan ? Kecemasan yang melanda para orang tua akhirnya kembali harus diterima anak-anak. Mereka yang awalnya baik-baik saja, bersekolah dengan senang, menjadi ‘tertekan’ ketika harus ke sekolah sebab adanya jadwal assessment.

Sah-sah saja sebenarnya menulis jadwal assessment. Bertujuan untuk persiapan yang lebih matang yang bisa dilakukan oleh anak-anak menghadapinya mungkin. Namun, jadwal seperti itu kiranya lebih pas untuk anak-anak dengan usia yang lebih matang. Kelas 4 sekolah dasar misalnya. Bukan untuk anak-anak kelas 1 yang belum tiga bulan berada di jenjang sekolah dasar, anak-anak yang baru saja keluar dari taman kanak-kanak, kurang bijak rasanya.

Toh, sebenarnya sebagai pendidik (guru), kita bisa melakukan observasi sekaligus penilaian kepada anak-anak di usia dini itu setiap saat sesuai dengan kompetensi yang diperlukan. Pengambilan nilai yang tidak harus membebani anak-anak itu dengan kecemasan sebab pengambilan nilai tidak selalu harus berupa tes tertulis di atas selembar kertas bukan ? Banyak kompetensi dan kelebihan anak-anak yang kerap terlihat ketika kita benar-benar mengobservasinya secara sungguh-sungguh. 


No comments:

Post a Comment