Katakanlah Dialah, Allah Yang Maha Esa
Allah tempat meminta
Allah tak punya anak
Allah tak dilahirkan
Dan tak ada satupun, makhluk, makhluk yang sama dengan-Nya
beda karakter beda aktivitas |
Lucu melihatnya. Berbagai ragam gaya muncul. Terkesan santai namun sebenarnya anak-anak itu pun sedang belajar. Belajar menghafal arti Surat Al Ikhlas. Kebetulan guru Al Qur’an yang mengajar sedang sakit, jadi guru kelasnyalah yang menggantikan. Meski terlihat santai dan beragam gaya terlihat, mereka cukup serius menghafal.
Terbukti dari ketika ditanya hafalan arti suratnya oleh pengajar Al Qur’annya, anak-anak mampu menjawabnya dengan tepat. Bahkan anak yang kerap merasa ‘tak bisa’ saat pelajaran ini pun bisa dan santai saja saat maju menghafal ke depan.
“Ternyata arti surat Al-Ikhlas itu mudah,Bu!” katanya berseri-seri.
Hm… memang bila belajarnya menyenangkan meskipun kadang materinya sulit, akan membuat anak merasa senang dan menikmati aktivitasnya. Perasaan senang memudahkan mereka memahami apa yang sedang dipelajari. Akan ingat dalam rentang waktu cukup lama sebab bagaimana pun mereka ada pada usia pengingat dimana memori/ingatan sedang berkembang.
Hampir semua anak menyukai bernyanyi. Meskipun ekspresi bernyanyi mereka berbeda-beda tentunya. Ada yang sangat bersemangat, ada yang suka, ada yang malu-malu tapi suka, ada yang kalem saja namun menikmati, ada yang ekspresif meniru atau bahkan menciptakan gerakan sendiri, dan ada yang bersenandung pelan. Semuanya boleh sepanjang gerakan badannya tidak sampai mengganggu teman yang lain dan masih terjaga.
Belajar menghafal dengan bernyanyi ternyata memang cukup efektif di anak-anak. Mereka cepat hafal dan bisa menirukan.
Sebenarnya kalau boleh jujur, awalnya saya bimbang akan mengajari bernyanyi ini. Bukan takut anak-anak tak bisa atau kesulitan. Namun karena pada dasarnya saya tak bisa menyanyi. Membedakan nada saja susah sekali.
Ah, tapi memang gurunya itu anak-anak. Melihat karakteristik anak-anak yang hampir semuanya kinestetik dan suka bernyanyi, saya pun mau tak mau harus bisa bernyanyi. Sebisa saya tentunya. Hasilnya ? Anak-anak menikmati apa yang dilakukan. Anak-anak hafal arti surat Al Ikhlas dengan mudah. Meski nada yang dilagukan gurunya sedikit berantakan, mereka tak ambil pusing. Mereka menyanyikan dengan lebih baik karena sebenarnya nada lagunya sudah mereka kenal. Yang baru adalah liriknya.
Terima kasih anak-anak. Vous êtes très cool profs ! Jadi para ibu (juga bapak tentunya), ayo bernyanyi dengan anak-anak, tak perlu risau sumbang atau ditertawakan. Anak-anak hanya akan menikmati berkegiatan dan tak akan mentertawakan kita.
No comments:
Post a Comment