“Mendongeng ? Ah, saya tak bisa. Bagaimana kalau yang lain ? Saya membantu apa saja bisa kok ? Mengemas makanan kecil dan hadiah misalnya”. Begitulah saya kerap berkilah untuk ‘selamat’ dari tugas satu itu. Beruntung selalu ada kawan yang dengan senang hati melakukannya. Mendongeng. Bercerita untuk anak-anak korban gempa Jogja ketika itu.
Sebenarnya saya menolak tugas mendongeng bukan karena tak suka. Lebih kepada tidak percaya diri. Gugup dan takut. Seumur-umur saya belum pernah mendongeng. Jangankan mendongeng. Berbicara di depan orang banyak saja sangat jarang sebab kalau ada pilihan untuk bekerja di belakang layar, dengan gesit akan saya ambil bagian itu. Kerja apapun tak masalah yang penting tidak bicara di depan orang banyak.