Pages

Thursday 8 September 2011

Field Trip ; Kegiatan Menyenangkan dan Tak Terlupakan

melihat langsung binatang
Andai anda seorang guru dan mengatakan akan mengadakan field trip kepada murid-murid (terutama murid sd), kira-kira bagaimana reaksi mereka ? Bisakah anda membayangkannya ? Cobalah menutup mata dan bayangkan sejenak.

Bila telah menemukan jawaban dan jawabannya adalah mereka akan bersorak kegirangan maka jawaban anda seratus persen benar. Saya bisa mengatakan hal tersebut sebab telah mencobanya berkali-kali. Reaksinya sama. Seru sekali.


Setiap tiga bulan sekali, untuk mengurai kebosanan belajar di dalam kelas sekaligus melihat obyek yang dipelajari secara langsung, maka saya mengadakan kegiatan belajar di luar. Tempat yang dijadikan field trip ini beragam, saya sesuaikan dengan tema yang ada.

Seperti ketika field trip ke Monkasel (Monumen Kapal Selam). Saat itu, seminggu sebelum hari keberangkatan tiba, saya sudah mengumumkan bahwa akan ada fiel trip ke Monkasel. Reaksi anak-anak sungguh menyenangkan.

Pertanyaan demi pertanyaan berkenaan dengan kegiatan ini bermunculan. Mulai dari apakah boleh mengajak mama papa, boleh membawa bekal sendiri, nanti pakai baju apa, nanti kesananya naik apa, sampai boleh tidak masuk ke kapalnya. Rencana semula yang hanya ingin memberi pengumuman sekilas akhirnya gagal total. Menjadi diskusi seru seputar field trip. Namun memang begitulah anak-anak, semua hal menarik buat mereka.


Saya pun senang dengan reaksi mereka. Kerap pada kegiatan diskusi dadakan ini, saya ngobrol  dengan mereka. Berusaha mengulas sesuatu dengan cukup jelas sesuai dengan pemahaman anak-anak. Sehingga ketika di rumah pun, mereka mampu menceritakan apa yang dilakukan di sekolah dengan cukup jelas dan runtut dan bukannya jawaban “saya tidak tahu”.


Pada kegiatan field trip ini pun banyak hal yang mampu dipelajari oleh anak-anak. Salah satunya adalah kemandirian. Kebetulan acara ke Monkasel saat itu adalah field trip pertama kali untuk murid-murid saya di kelas satu. Cukup seru. Di tahap ini, anak mulai belajar mengatur dirinya sendiri. Baik bersikap atau menjaga barangnya (kebetulan anak-anak membawa topi dan botol minum).


Ada salah seorang murid saya yang terbiasa didampingi ibunya setiap field trip ketika di taman kanak-kanak. Saya harus menyakinkan murid saya bagaimana serunya bepergian dengan teman dan bu guru. Mama tak perlu mendampingi sebab kan sudah kakak sd, bukan adik tk lagi. Alhamdulillah, bujukan saya berhasil.


Pengalaman mengenal kapal selam dengan melihat, masuk ke dalamnya sambil mendengarkan keterangan yang diberikan oleh petugas ternyata sangat berkesan pada anak-anak. Terbukti pada cerita yang mereka tuangkan dalam tulisan. Cerita-cerita khas anak-anak. Ada yang rinci, ada yang lucu, ada yang menerbitkan senyum tergantung pemglihatan dan kesan masing-masing.


Ada seorang murid saya yang bisa menuliskan berapa jumlah pintu dan kamar yang ada dalam kapal selam, kemudian peluru torpedonya sekaligus nama kapal selamnya. Cukup rinci dan itu mengejutkan sekaligus menggembirakan saya. Temuan yang menyenangkan sebab pada kesehariannya, anak tersebut termasuk yang tidak banyak bersuara. Ternyata ia adalah pengamat handal.


Murid saya yang lain menceritakan bagaimana perasaannya ikut field trip ke Monkasel yang merupakan pengalamannya pertama kali pergi tanpa orang tuanya. ‘Awalnya khawatir dan takut sebab biasa ada mama, tapi ternyata sama teman-teman itu seru sekali!’ tulisnya.

Ada murid saya yang menanyakan kue yang dimakan bersama-sama saat field trip  tadi sampai 3 kali. Esoknya, bekal yang dibawanya adalah kue muffin. Saat saya tanya bagaimana rasanya, dia menjawab enak yang kemarin. Kontan saya tersenyum sebab tahu bahwa kue muffin murid saya sebenarnya lebih enak. Hanya suasana menyenangkan saat makan bersama teman-temannya di Monkasel itu yang membuat kue muffin kemarin terasa lebih enak.

Pengalaman field trip memang sangat mengesankan bagi anak-anak. Banyak hal bisa mereka pelajari di sana. Selain kemandirian, mereka juga belajar bagaimana berperilaku di lingkungan umum selain sekolah, belajar bersabar dan menguji keberanian (contoh bilang ingin buang air kecil saat sedang berkegiatan atau bertanya kepada petugas/ bukan bu guru).


Pengalaman itu akan diingat lama sekali, mungkin sampai mereka dewasa. Karena itu adalah pengalaman langsung mereka. Saya yakin banyak diantara kita pun masih mengingat pengalaman saat belajar ke luar bersama teman-teman sekolah. Saya sendiri pun masih jelas mengingat bagaimana rasanya berdarmawisata (dulu belumlah mengenal field trip)  bersama teman setelah kelulusan di sekolah dasar dua puluh tahun silam.




No comments:

Post a Comment