Bila anak-anak belajar di institusi formal seperti sekolah, ketika ingin mengetahui perkembangannya, kita bisa memantau melalui anekdot yang disampaikan gurunya setiap 3 bulan sekali. Kemajuan atau kekurangan anak bisa terlihat melalui pengamatan gurunya saat mereka di sekolah. Kita tinggal mendengar dan mencocokannya dengan perilaku anak - anak di rumah. Bersama-sama mencari solusi bila diperlukan.
Nah, persoalannya bagaimana untuk yang belajar di rumah ? Siapa yang membuat anekdot ? Ortu ? Yaiyalah, mau siapa lagi masak tetangga hehehehe.
Sulit dong ? Bisa dibilang sulit kalau kita menilainya melalui pengamatan biasa saja. Salah satu kesulitan yang sering dialami praktisi pendidikan rumah adalah melihat perkembangan anak secara jernih dari waktu ke waktu. Interaksi 24 jam sehari dalam satu minggu, membuat kita kerap kurang menyadari akan kemajuan apa yang telah dicapainya. Menganggap semua biasa – biasa saja, nothing special.
Nah, persoalannya bagaimana untuk yang belajar di rumah ? Siapa yang membuat anekdot ? Ortu ? Yaiyalah, mau siapa lagi masak tetangga hehehehe.
Sulit dong ? Bisa dibilang sulit kalau kita menilainya melalui pengamatan biasa saja. Salah satu kesulitan yang sering dialami praktisi pendidikan rumah adalah melihat perkembangan anak secara jernih dari waktu ke waktu. Interaksi 24 jam sehari dalam satu minggu, membuat kita kerap kurang menyadari akan kemajuan apa yang telah dicapainya. Menganggap semua biasa – biasa saja, nothing special.
Sama seperti melihat perkembangan buah.
Bila setiap hari melihat buah di pohon, sepertinya tidak ada perubahan
ukurannya. Ya sebesar itu-itu saja. Namun, bisa seminggu saja berhenti
mengamatiya, tiba – tiba kita merasa buah itu sudah semakin besar saat
melihatnya.
Melihat bagaimana
perkembangan anak pun seperti itu. Perlu berjarak. Caranya ? Jelas tidak
diabaikan selama seminggu seperti kasus buah di atas. Bisa kacau pendidikan
rumah yang dilakukan. Anaknya pun bisa menangis sedih kehilangan perhatian ortunya.
Beberapa cara
sebenarnya bisa dilakukan untuk pengamatan perkembangan ini ;
- Bisa mencatat di buku setiap hal baru atau kemajuan yang dialami anak.
- Bisa pula dengan cara memotretnya.
- Atau bisa pula merekamnya.
Dari hasil rekam
jejak yang kita dokumentasikan itu akan lebih mudah bagi kita melihat
perkembangannya dari waktu ke waktu. Sebab saat mengamati, kita berjarak dengan
apa yang sedang diamati. Tidak sedang masuk dalam kegiatannya.
Untuk mengetahui
tentang perkembangan Si Bocah, saya memilih merekamnya melalui gambar. Saya memotret
aktivitasnya beberapa kali dalam waktu yang berbeda-beda.
Seperti saat bermain
warna ini. Ketika pertama kali Si Bocah bermain warna dengan pewarna makanan
dan tepung, terlihat ekspresinya masih ragu-ragu dan penasaran. Senang merasakan
tekstur tepungnya sehingga yang terjadi sepanjang bermain itu, hanya meremas –
remasnya.
Ketika bermain warna
untuk kedua kalinya, Si Bocah pun mulai terlihat lebih santai dan ekspresif. Bermain
dengan tangan dan kakinya. Mencetak bentuk di kertas.
Perkembangan mulai
terlihat saat dia mulai mencontoh gambar dengan membuat bentuk binatang. Anak ayam
dan induknya, kupu-kupu besar, juga cartepillar.
Di sini mulai diselingi dengan cerita pendek dari lisannya.
Setelah itu, ternyata
Si Bocah bosan. Tidak membuat bentuk namun bermain dengan tekstur cairan. Mulai
dari yang kental sampai encer. Membuat jus, katanya. Menariknya di episode ini,
Si Bocah sudah berinisiatif membersihkan semua peralatannya sendiri termasuk
mengepel lantai.
Seminggu yang lalu,
Si Bocah bermain warna kembali setelah hampir sebulan berhenti. Saya amati ada
yang berbeda. Si Bocah tetap mencetak tangan dan kakinya di kertas memang. Namun,
kekentalan warna yang dibuatnya lebih pekat. Ketika saya tanya apakah tidak
kurang encer, dijawabnya tidak. Sudah pas untuk membuat hujan, jawabnya sambil
membuka tangannya. Meluncurlah cairan ungu seperti rinai hujan dari sana.
Dengan merekam, mencatat, atau memotret itulah kita tahu sejauh mana perkembangan anak-anak. Rekam jejak itulah yang dapat kita jadikan patokan apakah kegiatan yang kita lakukan bersama anak memberi manfaat pada perkembangannya.
Era digital ini, mudah bagi kita untuk melakukan rekam jejak ini. Namun yang tidak kalah penting adalah menjaga dokumentasi rekam jejak ini tidak hilang. Banyak cara untuk menjaganya. sebaiknya tidak hanya disimpan di hard disk komputer sebab ada kemungkinan suatu saat rusak. lebih baik kita simpan di sosial media, blog, atau e-mail kita.
Dengan merekam, mencatat, atau memotret itulah kita tahu sejauh mana perkembangan anak-anak. Rekam jejak itulah yang dapat kita jadikan patokan apakah kegiatan yang kita lakukan bersama anak memberi manfaat pada perkembangannya.
Era digital ini, mudah bagi kita untuk melakukan rekam jejak ini. Namun yang tidak kalah penting adalah menjaga dokumentasi rekam jejak ini tidak hilang. Banyak cara untuk menjaganya. sebaiknya tidak hanya disimpan di hard disk komputer sebab ada kemungkinan suatu saat rusak. lebih baik kita simpan di sosial media, blog, atau e-mail kita.
No comments:
Post a Comment