Pages

Monday 1 August 2016

Hadiah Puzzle dari Budhe Inez

‘Mulainya dari Alligator ya, Ayah’, jelas Si Bocah sambil mencari puzzle-nya.’Nah, ini lalu Bear. Lalu apa ya, aku lupa hehehehe’, katanya sambil garuk-garuk kepala.

Si Bocah sedang sibuk menyusun puzzle dengan ayahnya. Puzzle huruf hadiah dari Budhe Inez beberapa saat yang lalu. Belum pernah bertemu namun sangat perhatian dengan Si Bocah sejak dia lahir. Budhe yang hanya dikenal dari namanya saja.

Sekarang, Si Bocah sudah 3,5 tahun. Ketika mendapat hadiah puzzle ini, dia penasaran sekali. ‘Itu apa’, tanyanya. ‘Puzzle’, jawab ayahnya saat itu. Kemudian mereka pun membuka kotak puzzle. Dengan cukup sabar, ayahnya menjelaskan mulai dari cara membuka kotak sampai bagaimana cara bermain.

Awalnya, Si Bocah hanya belajar memasang keping puzzle itu satu per satu. Sepertinya sepele saja, namun buat Si Bocah ternyata memasangnya perlu usaha dan ketelitian. Bagaimana dia harus belajar menyatukan potongan puzzle yang pas dan berusaha agar tidak lepas. Si Bocah berlatih kesabaran pula dalam proses ini.

Ayah membantu mengurutkan hurufnya mulai dari awal sampai akhir karena memang Si Bocah belum mengenal huruf. Namun, ada satu huruf yang sangat dia hafal. Huruf S. (Hanya karena dia suka minum es teh, jadi huruf ini menjadi favoritnya hehehehe). Maka, pertama yang dia cari saat itu juga huruf S meski setelahnya kebingungan harus melakukan apa lagi.

Ketika semua puzzle telah terangkai, floor puzzle yang panjang dengan gambar aneka satwa menarik pun terpampang. Si Bocah bilang seperti jembatan yang panjaaaang sekali. Dia pun mulai meniti di atasnya sambil bernyanyi london bridge is falling down.

Sampai beberapa waktu, setiap ayahnya pulang dari kerja, Si Bocah selalu mengajak merangkai puzzle. Menolak dengan ibunya. Katanya, ayah yang membawakan hadiahnya. Hm...

Saya mengamati mainan buat anak usia 3 tahun ke atas ini memiliki banyak sisi yang bisa dipelajari. Tidak melulu mengenal huruf. Mulai dari cara membuka dan menutup kotaknya. Anak usia 3 tahunan seperti Si Bocah, akhirnya belajar menyelesaikan masalahnya dalam proses ini. Satu dua kali, kami menunjukkan caranya, dan selanjutnya, dia sendiri yang melakukan. Perlu beberapa kali latihan untuk bisa dengan mudah membuka dan menutup kotaknya sebab perlu beberapa langkah perlakuan.

Selain itu, warna – warna yang menarik, ceria, dan menonjol mewarnai hampir di semua kepingnya. Si Bocah menikmati menyusun puzzle dengan menyesuaikan kesamaan warna yang tersambung, bukan dengan melihat hurufnya (sekali lagi, dia belum mengenal huruf hihihi). Beragamnya warna-warna yang ada, membuatnya kerap bertanya tentang namanya. Sejujurnya, ketika menjawab pun, kami perlu berpikir dulu hehehehe.

Belum lagi gambar aneka satwa yang beragam. Buat saya pribadi, membuat Si Bocah mau menyusun puzzle dengan ibunya (dan tidak melulu dengan ayahnya), adalah dengan menceritakan tentang aneka satwa yang ada. Cara berbeda dari yang digunakan ayahnya hehehehe.

Diandaikan, Si Bocah sedang berjalan-jalan di hutan dan bertemu dengan bermacam aneka satwa. Disapa satu persatu dengan ucapan selamat pagi atau menanyakan kabar. Mulai dari huruf A dengan binatangnya Alligator. Binatang buas yang wujud aslinya menyeramkan ini menjadi lucu di gambar puzzle Si Bocah. Kami menamainya purple alligator. Saya pun tidak menceritakan hal-hal menakutkan tentang binatang tersebut. Hanya sebatas menamai sesuai warnanya,  menjelaskan bagaimana cara berjalannya, dan hidupnya dimana. Setelah itu beralih ke binatang sesuai dengan huruf selanjutnya, yaitu B (bear), C (caterpillar), dan seterusnya.

Saya memilih bercerita biasa saja tentang binatang-binatang tersebut. Si Bocah masih dalam proses mengenal saja. Proses eksplorasi. Membiarkan dia suka dan ingin tahu tentang binatang-binatang tersebut tanpa ditempeli perasaan takut. Mengenali banyak binatang tanpa beban apapun.

Menyusun puzzle bersama dengan bercerita buat saya jadi kegiatan yang menyenangkan. Selain bisa tertawa-tawa bersama, juga menambah banyak kosakata Si Bocah. Sebab, apapun yang kita katakan dan ceritakan, baik dimengerti atau tidak, akan ditiru dan direkam anak-anak.

Hadiah menarik dan luar biasa. Terima kasih Budhe Inez. Meski belum pernah bertemu, perhatian dan kasih sayangnya selalu kami rasakan. Semoga selalu sehat  untuk memberi semangat para penderita kanker payudara dimanapun berada. We love you, Budhe Inez.















No comments:

Post a Comment