Pages

Friday 15 April 2016

Komunitas dan Homeschooling

‘Seru ya, Nda tadi. Teman-temannya banyak!’ kata Si Bocah sepulangnya dari playdate. Wajahnya terlihat senang sekali. Ketika saya bertanya apakah mau minggu depan bermain bersama mereka lagi, dengan semangat dia mengnganggukkan kepala. ‘Mau!’

Sebagai pendatang baru di Kota Depok ini, saya tidak banyak memiliki teman di sini. Kebetulan rumah yang kami tempati juga minim sekali anak-anak sebab kebanyakan para veteran. Jelas, Si Bocah kerap berinteraksinya dengan saya dan ayahnya bila kebetulan sedang di rumah atau orang-orang dewasa yang datang.


Saya memilih melakukan pendidikan rumah untuk Si Bocah. Banyak hal yang saya pelajari agar kegiatan bersama Si Bocah berjalan lancar. Mulai mengikuti webinar homeshooling, mencari referensi tentang sumber belajar, membaca buku-buku perkembangan anak, sampai berkomunitas dengan sesama ortu yang melakukan pendidikan rumah untuk anaknya. Bersyukur hidup di era internet sebab sangat membantu kegiatan kami dalam melakukan pendidikan rumah.

Senangnya bertemu sebuah komunitas dimana anak-anak bisa berkumpul dan bermain bersama serta ortu yang hangat dan terbuka. Anak-anak bisa belajar bersosialisasi dan ortu pun bisa berbagi banyak pengetahuan terutama tentang pendidikan rumah. 

Saya ikut komunitas Kerlap namanya melalui sosial media (facebook). Komunitas ini berada dalam satu wilayah, Kota Depok, namun berasal dari beragam latar belakang sehingga menarik sekaligus membiasakan anak-anak menghargai perbedaan sejak dini.

Saya bergabung untuk komunitas di tataran usia balita. Meskipun mengenal dan bergabungnya melalui media sosial, namun setiap satu mingggu sekali kami bertemu untuk berkegiatan bersama. Kami mengistilahkannya sebgai playdate. Kegiatan yang dilakukan di komunitas pun beragam dan berbeda-beda setiap minggunya, sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak balita. Kadang ortu secara bergantian sebagai pemandunya atau juga kami berkunjung ke suatu tempat dengan professional sebagai pemandunya.

Saya amati pada diri Si Bocah sejak ikut playdate bersama teman-temannya mulai ada perkembangan positif. Ketika awal playdate dulu, masih kerap diingatkan dan disiapkan semua keperluannya oleh saya. seiring perjalanan waktu, kegembiraan membuatnya berinisiatif dan mulai menyiapkan keperluannya sendiri. Bila besok ada jadwal playdate, Si Bocah akan berpesan untuk dibangunkan pagi-pagi agar tidak kesiangan. Jaket, topi, dan sepatu (kadang-kadang tas) pun disiapkannya secara mandiri. Seperti sekolah saja hehehehe.

Berkomunitas memang penting bagi keluarga homeschooling. Berkomunitas membuka kesempatan untuk belajar, berbagi, bersosialisasi, dan banyak hal baik lagi tidak hanya bagi anak-anak namun bagi para ortu juga. Bila kita mampu menempatkan diri dengan baik dalam komunitas, menghindari sikap-sikap yang hanya menyamankan diri sendiri, niscaya banyak hal bisa kita lakukan bersama-sama dalam komunitas.  


No comments:

Post a Comment