Pages

Friday 10 August 2012

What Children Gain from Their Peers

bermain adalah saat-saat berlatih hidup bersama

‘Ah, kamu yang di belakang. Tadi kan aku duluan.’
Ga mau! Kamu kan lebih besar. Kamu dong yang di belakang.’
‘Kata Bu Erna kan yang duluan selesai pakai sepatu boleh di depan.’

Percakapan berbau perdebatan itu terdengar diantara anak-anak kelas 1 yang sedang berbaris bersiap pulang. Memperebutkan tempat paling depan. Tidak ada yang mau mengalah di belakang.

Sebenarnya yang berebut tidak semuanya. Hanya dua anak. Awalnya perdebatannya tak kentara. Hanya saling cemberut. Namun lama kelamaan, mereka cukup tegas mempertahankan pendapatnya. Yang satu merasa benar karena aturan yang ada, yang satu merasa layak untuk selalu di depan karena terbiasa di depan. Hm… Situasi baru dan menarik untuk perkembangan kematangan emosi anak-anak bukan ?


Interaksi dengan teman sebaya memang kerap memiliki banyak pelajaran di dalamnya. Pelajaran tentang hidup berdampingan dengan orang lain, pelajaran tentang pengendalian emosi, pelajaran tentang kesabaran, pelajaran tentang cara berargumentasi, dan pelajaran tentang kepatuhan sebuah peraturan serta pelajaran menyelesaikan sebuah konflik/masalah.
Relasi dengan teman sebaya pastinya tidak sama dengan relasi dengan orang tua. Anak-anak itu seusia. Pastinya semua memiliki ego dan persepsi yang hampir sama. Bila di rumah atau dengan orang dewasa mereka biasa dimengerti dan diiyakan, tidak demikian ketika bersama teman-temannya.

Mereka bisa mencoba banyak perilaku sesuai dengan yang dipikirkan. Beradu pendapat, mencoba sesuatu, sampai bermain fisik tanpa memikirkan resikonya. Tanpa orang tua. Artinya tak perlu meminta ijin kepada orang dewasa untuk melakukannya. Bebas. Hanya ada dia dan teman sebaya yang memiliki pikiran sama. Bila di perjalanannya mereka menemui ketidakcocokan, dengan sederhana mereka akan mencari teman yang lain.

Ada saat-saat sebagai orang dewasa kita sebaiknya mengamati saja. Melihat apa yang mereka lakukan. Sepanjang situasinya masih terkendali dan bisa diselesaikan oleh mereka, sebaiknya memang kita tidak mencampuri sebab interaksi bersama teman sebaya cukup penting bagi perkembangan mereka. Menumbuhkan dan membiasakan kemampuan hidup berdampingan dengan orang lain. Bagaimana pun, relasi antar-teman sebaya menunjukkan kepada mereka akan banyaknya pengalaman hidup tentang kompleknya perilaku dari orang-orang di sekelilingnya. 

No comments:

Post a Comment