‘Wah, kotak
pensilnya baru ya ?’ tanya saya kepada seorang murid. Yang ditanya
senyum-senyum sambil mengangguk. Hadiah dari seorang temannya saat ulang tahun
kemarin. Murid saya terlihat suka sekali dengan kotak pensinya.l Meskipun sebenarnya
kotak pensilnya sederhana. Biasa saja bentuknya. Sebenarnya kotak pensilnya
yang lama lebih bagus dengan dua sisi yang bisa dibuka tutup lengkap beserta
rautan dan cerminnya. Namun murid saya lebih memilih pemberian temannya sebab
kotak pensil itu bergambar karakter seekor burung dengan ketapel yang sangat
disukainya.
‘Aku suka sekali Angry
Bird. Jadi kotak pensil ini juga jadi barang kesukaanku,Bu Erna.’
Sederhana saja kan
alasannya ?
Bukan karena
harganya mahal, bukan pula karena modelnya yang bagus atau atributnya yang
banyak. Hanya karena dia suka gambarnya. Dia pun senang karena temannya
ternyata tahu kesukaannya. Teman yang memberipun ternyata senang pula melihat
hadiahnya disukai. Dipakai dan dibawa kemana-mana.
Hm... senang sekali
melihat hal kecil ini pada anak-anak. Mau mengapresiasi dan mau menghargai
sebuah barang telah muncul di usia mereka yang masih terbilang muda. Lebih-lebih
ketika itu adalah hadiah dari seorang teman. Tanpa melihat label harga dan
jenis barangnya. Melihatnya dengan sederhana sebagai wujud perhatian dari
seseorang. Tanpa mencela atau membandingkan. Hanya menerimanya dengan senang.
Banyak hal dalam
kehidupan ini bisa kita pelajari dari perilaku anak-anak sebenarnya. Seperti cara
kita memandang sesuatu. Tidak semua harus selalu dihitung dengan rupiah. Tidak semua
harus dilakukan berdasarkan pertimbangan untung rugi.
Ada saat-saat kita
memandang sesuatu harus lebih menekankan pada apa makna sesungguhnya dari
sesuatu itu. Kalau toh mungkin itu benda, kita bisa memandangnya melalui
apa makna yang tersirat dari benda itu. Bukan hanya sebatas wujud luarnya saja.
Namun semangat dan pesan yang menyertainya. Kalau itu sebuah peristiwa, kita
pun diharapkan mampu memahami hikmah yang ada pada peristiwa itu. Bukan hanya
mungkin ketidaknyamanannya yang tampak saja.
Semoga kita tidak hanya selalu melihat apa yang kasat mata saja.
No comments:
Post a Comment