with friend |
Pertanyaan polos
seperti yang terlontar di atas tidak perlu kemudian ditanggapi secara
berlebihan. Bukan salah si anak bila memang dia belum tahu. Beranggapan semua
anak sudah tahu bagaimana cara meminta maaf cukup naïf jadinya bukan ?
Berpikir lingkungan
keluarga di sekeliling setiap anak berbeda sehingga membentuk karakter dan
pengetahuan berbeda pula pada masing-masing anak, kiranya lebih bijaksana.
Yang perlu
dilakukan oleh kita hanyalah memberi contoh tanpa menghakimi mereka. sebab hal
tersebut bukan masalah benar atau salah, namun tahu dan belum tahu. Memintanya
mengulurkan tangan pula kepada temannya sambil mengatakan ‘maaf’ akan menjadi
pengalaman tersendiri buat anak-anak. Sebuah pelajaran tentang bagaimana hidup
bersama-sama dengan orang lain untuk anak-anak. Murid kelas 1 sekolah dasar.
Pada satu bulan
pertama ini, fokus saya memang lebih menekankan kepada sikap dan perilaku
anak-anak. Belajar dan membiasakan diri bersama-sama memahami tentang hidup
berdampingan dengan orang lain. Mengenal satu sama lain sebab teman-teman mereka baru. Berasal dari taman kanak-kanak yang
berbeda-beda. Pastinya membawa perilaku yang bermacam-macam pula.
Saya tidak
tergesa-gesa dengan materi pelajaran mereka. Saya percaya semua anak sebenarnya
cerdas. Tidak ada anak yang bodoh. Apa gunanya pandai bila anak-anak sulit
menjadi bagian dari lingkungannya, selalu bermasalah ketika hidup berdampingan
dengan orang lain, dan kurang memiliki kepekaan terhadap orang lain sebab sibuk
memikirkan kenyamanan diri sendiri. Apalagi bila pandainya hanya terbatas pada texte book. Miris sekali
membayangkannya.
Melihat anak-anak
tumbuh menjadi pribadi yang baik sesuai dengan usia mereka adalah anugerah
terindah bukan ? Anak-anak yang memiliki rasa percaya diri, mampu hidup berdampingan
dengan orang lain, santun, dan memiliki pengedalian diri yang baik di lingkungan mereka yang semakin luas seiring
dengan pertumbuhan usianya.
Menuju pribadi baik
di anak-anak tidak bisa mereka lalui sendiri. Mereka perlu kita, para dewasa
untuk menemani. Untuk anak-anak di usia dini (kelas 1 dan 2 sekolah dasar), pendampingan
para orang tua termasuk guru mutlak diperlukan.
Mencontohkan dan
mengingatkan di keseharian mereka. Kerelaan untuk repot, meluangkan waktu,
kesabaran, dan ketelatenan mutlak kita miliki untuk kebaikan anak-anak kita
ini. Di rumah dengan orang tua, dan di sekolah dengan guru-gurunya. Mengandaikan
anak-anak mampu menjadi pribadi yang baik tanpa ada pendampingan dari kita,
para orang dewasa ini, hanyalah akan menjadi mimpi belaka.
No comments:
Post a Comment