Pages

Sunday 3 June 2012

Membiasakan Memelihara

menata keranjang
‘Haduh Bu, spidolku hanya sebelas. Kemana ya larinya dia ? Spidol, spidol, dimana kamu ?’
‘Alhamdulillah, semuanya ada,Bu.’
‘Bu, lemku sudah habis. Dibuang ya tempatnya?’
‘Wah, ternyata banyak sekali pesawat kertasku di keranjang.’

Itulah sebagian kata-kata murid kelas 2 ketika sedang merapikan keranjangnya. Ada yang serius menghitung spidol, ada yang mengeluarkan semua isi keranjangnya, ada juga yang menata kembali semua barang di keranjang. Terlihat sibuk dan ramai. Meskipun kerap ada kata-kata bernada keluhan sebab kehilangan satu dua barang di keranjang, anak-anak terlihat sungguh-sungguh melakukan tugasnya.

Merapikan keranjang. Kegiatan yang sebulan sekali selalu saya lakukan bersama anak-anak. Selain untuk membiasakan hidup rapi dan bersih, sekaligus pula melatih mereka bertanggungjawab akan barang miliknya.


Yang namanya anak-anak, mudah sekali lupa. Lupa untuk banyak hal, termasuk barangnya. Tidak berbeda pula dengan anak-anak di kelas saya. Dulu, setiap hari selalu saja ada barang yang tertinggal.Bila ada nama pemiliknya, anak-anak masih mau menerima kalau itu barangnya, namun bila tidak ada label namanya, mereka akan dengan mudah mengatakan ‘tidak tahu’ atau ‘bukan milikku’.

Wah, jelas kondisi ini tidak bisa dibiarkan bukan ? Ah, tapi kan mereka masih anak-anak ? Wajar dong lupa dan tidak tahu. Ga bisa menuntut anak-anak bertanggungjawab seperti orang dewasa.

Iya, benar sekali mereka memang masih anak-anak. Bukan orang dewasa. Saya sependapat sekali. Saya ingat ada seorang murid yang berkata ‘Ah, gapapa hilang, Bu. Nanti beli lagi.’ Aduh, sedih sekali mendengarnya. Memang sepele dan mudah dibeli dimana saja barang-barang itu, harganya pun tidak mahal. Namun untuk penanaman sebuah kesadaran akan tanggungjawab terhadap barang miliknya kepada anak-anak, maka beda pula kita menanggapinya bukan ?

Sekali lagi, karena masih anak-anaklah rasa bertanggungjawab itu perlu dikenalkan. Perlu untuk selalu diingat bahwa semua hal untuk anak-anak adalah proses belajar bagi mereka. Termasuk belajar bertanggungjawab.



Seringnya ada barang-barang ketinggalan di sekolah, saya pun mewajibkan semua barang yang dimiliki diberi label nama. Selain memudahkan anak-anak mengenali barang miliknya juga mempercepat pengembalian barang seandainya barang tersebut ditemukan orang lain.
Di kelas 2 ini, saya mulai menerapkan tanggungjawab memelihara barang yang dimiliki kepada anak-anak. Mulai dari benda-benda yang akrab dengan mereka dan berada dalam keranjang (krayon, spidol, lem, gunting, kertas lipat, penggaris, pensil, dan penghapus) atau juga kotak bekal dan botol minum.

Secara berkala, kegiatan merapikan dan membersihkan laci meja dan keranjang ini dilakukan. Seperti saat sekarang ini. Namanya pun latihan bertanggungjawab dan anaknya beragam, selalu saja ada yang barangnya lengkap namun tidak sedikit yang kehilangan barang. Barang yang sering hilang adalah spidol dan penghapus.

Di awal kegiatan ini, begitu banyak anak yang barangnya tidak lengkap. Untuk anak yang barangnya lengkap, apresiasi yang saya lakukan adalah pemberian bintang. Penghargaan kecil yang sederhana namun mengena. Sebab kemudian, banyak anak yang berlomba mendapatkan bintang dengan menjaga barang-barangnya.

Seiring berjalan waktu, anak-anak mulai terbiasa menjaga barangnya. Bila ada kegiatan merapikan dan menghitung isi keranjang saat sekarang, sebagian besar anak-anak akan mengatakan kalau barangnya lengkap. Meski tidak ada pemberian bintang, anak-anak mulai menunjukkan sikap bertanggungjawab memelihara barang mereka.

Bila ada anak yang masih kehilangan barangnya, teman-temannya akan mengingatkan kalau harus bisa menjaga dan memelihara barangnya. ‘Capek kan beli terus. Boros juga.’
Memang perlu contoh sekaligus tak lelah selalu mengingatkan untuk menanamkan sebuah sikap baik kepada anak-anak. Mungkin awalnya cukup melelahkan dan menjemukan, namun ke depan, hal-hal luar biasa akan terjadi dari upaya-upaya tak mengenal lelah mengingatkan anak-anak tersebut. Semoga.

No comments:

Post a Comment