Pages

Tuesday 10 April 2012

Let’s Make the Shapes ! part #2

guess and touch
“Sentuhlah benda yang memiliki empat sisi!”

Waaa…! Segera anak-anak berhamburan ke semua sudut kelas mencari benda yang saya minta. Ada yang menyentuh papan tulis, permukaan meja, memegang buku, menyentuh karpet, papan mading, dan penggaris.

“Apa lagi, Bu ?”

“Benda yang tidak memiliki sudut!”

Kembali mereka pun bergerak mencari lalu menyentuh benda yang dipikirkannya. Ada beberapa anak yang keliru dan harus mencari lagi. Berputar-putar dalam kelas sebelum kemudian berhenti dengan benda yang benar. Menyentuh apalagi, Bu ? tanya mereka. Meski terlihat nafasnya agak memburu sebab harus bergegas untuk menyentuh bendanya lebih dulu dari temannya, anak-anak terlihat antusias dan bersemangat.

my rocket
Ketika permainan usai, mereka terlihat menikmati apa yang telah dilakukan. Seru sekali ya permainan tadi, membuat kita seperti berlomba, kata seorang murid saya kepada temannya yang disambut dengan anggukan kepala. Iya, seru sekali.
my creations
Ya, memang seru. Seusai anak-anak bermain tebak sentuh, mereka pun cukup kreatif ketika harus menyusun sebuah rancangan dengan bangun datar sesuai dengan imajinasi mereka. membuat rancangan dengan gigo. Ada roket, matahari, robot, bunga, rumah kue, dan banyak lagi. Cukup bervariasi. Terlihat serius dan bersungguh-sungguh para perancang cilik itu.

Ketika rancangannya sudah selesai, mereka kemudian menjiplaknya di kertas lipat. Menjiplak semua bangun datar yang digunakan lalu digunting. Baru kemudian ditempel di kertas buffalo dan untuk lebih menarik, diberi hiasan dengan menggambar sesuatu di sekelilingnya.  Jadi deh.

Sederhana sekali? Yeah… cukup sederhana namun bermakna. Banyak hal bisa dipelajari pada kegiatan ini. Mengenal bangun datar dengan sisi-sisinya, pasti. Melatih motorik kasar dengan berlari sekaligus bermain logika, iya. Melatih motorik halus dengan menggunting dan menempel, kena. Menumbuhkan imajinasi anak dalam menciptakan sesuatu pun iya. Selain itu, anak-anak pun latihan berbagi ketika menggunakan lem bersama-sama.


Untuk perkembangan motorik halus maupun motorik kasar pada anak memang berbeda-beda. Ada anak yang sangat bagus di motorik kasarnya, namun perlu banyak latihan untuk motorik halusnya. Atau juga sebaliknya. Semua memerlukan latihan dan praktik langsung. Mempercayai anak melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan dari kita, para dewasa, kerap akan membuat mereka lebih trampil.


Adapun motorik kasar pada anak itu meliputi berjalan, berlari, merangkak, memukul, dan keseimbangan mengayun tangan. Sedangkan motorik halus itu antara lain adalah kemampuan menulis, menggunting, merangkai, melukis, berjinjit, dan menari.

Belajar pada lingkup anak usia dini (kelas 2 sekolah dasar) banyak jalannya. Belajar bagi mereka tidak selalu melulu dengan duduk tegak di bangku dalam suasana sunyi dan tenang. Suasana belajar adakalanya heboh dan seru. Anak-anak pun kadangkala berlarian kesana kemari. Terlihat santai dan bermain-main. Namun, dalam keadaan ‘santai dan bermain’ itulah sebenarnya kerap mereka menemukan pemahaman lebih mudah daripada ketika harus duduk tenang diam mendengarkan.
seriously
my shapes
Semua anak unik dengan gayanya masing-masing. 

share and care

No comments:

Post a Comment