Pages

Wednesday 25 April 2012

Hore ! Kita Menemukan Indonesia !


indonesia raya

“Ke perpustakaan lagi ? Waw… asyik! Kita nanti boleh menemukan Indonesia lagi setelah membaca buku, Bu ?” tanya murid-murid saya. Saya pun tersenyum dan mengangguk. Serentak semua anak dengan penuh semangat merapikan alat-alat tulisnya. Siap ke perpustakaan. Siap membaca. Siap menemukan Indonesia. Kegiatan yang tidak boleh mereka lewatkan.

Menemukan Indonesia ? Maksudnya ?

Ya, benar. Menemukan Indonesia. Anak-anak saya, murid kelas 2 sekolah dasar adalah anak-anak di usia perkembangan yang imajinatif dan kreatif. Begitu banyak ide mereka. Bila belajar hanya dimaknai dengan duduk diam dalam suasana tenang, sungguh bisa dipastikan tidak akan sesuai dengan gaya belajar anak-anak. Kebetulan memang hampir semua anak di kelas memiliki gaya belajar kinestetik. Gaya belajar yang mengharuskan tubuh untuk selalu bergerak.


Aktivitas menemukan Indonesia ini sebenarnya kami lakukan seminggu yang lalu. Ketika di perpustakaan, seusai anak-anak membaca buku, saya pasti menyisihkan waktu lima belas menit untuk bercerita. Bercerita apapun. Termasuk para ilmuwan dan penemu. Untuk melatih imajinasi sekaligus meluaskan pengetahuan dan rasa ingin tahu anak-anak.

Di perpustakaan kebetulan ada puzzle Indonesia. Mengganti acara bercerita, saya membagi anak-anak ke dalam dua kelompok kemudian membagikan 2 kotak puzzle kepada mereka. Anak-anak harus menyusun potongan-potongan puzzle itu sesuai dengan gambar yang ada. Kelompok yang selesai dulu adalah pemenangnya.

serius membaca petunjuk
Senangnya melihat anak-anak bekerja sama. Mereka begitu semangat. Ada anak yang berinisiatif memegang gambar petunjuknya. Ada anak yang memilih melihat gambar dari kotak sambil memastikan letak potongan puzzle yang benar.

“Jakarta, mana Jakarta? Aku pegangnya Medan,” tanya seorang anak. Segera teman yang membawa puzzle kota Jakarta meletakkan. Suasana seru. Tak jarang terdengar tawa berderai ketika membaca nama-nama kota yang terdengar asing di telinga mereka seperti Tapanuli, Jayapura, atau Balikpapan.

Maklum saja, sebenarnya memang anak-anak kelas 2 belum secara penuh belajar tentang kota-kota di Indonesia. Aktivitas menyusun puzzle ini saya titik beratkan kepada proses belajar bekerjasama, menyelesaikan masalah bersama teman, dan melatih motorik mereka.

Bagaimana pun, mereka adalah anak-anak di usia dini. Apa yang dilakukan adalah proses belajar untuk perkembangan mereka. Belajar tidak melulu abcd atau 123. Ketika sedang bermain pun sebenarnya mereka belajar juga.
bersama
menyelesaikan masalah

Seperti menyusun puzzle ini. Anak-anak pun sangat menyukainya. Ketika mereka berhasil menyusunnya menjadi negara kepulauan bernama Indonesia, kontan semua anak bersorak gembira.
“Wah, kita berhasil menemukan Indonesia!” kata seorang anak yang diiyakan teman-temannya.
“Iya, seperti Colombus menemukan Amerika !”

Wah, kaget dan senang mendengar kata-kata mereka. Anak-anak masih ingat cerita saya tentang Colombus si penemu Benua Amerika kemarin. Saat bermain puzzle mereka merasa seolah menjadi penemu Indonesia.

Semoga ke depannya, anak-anak kita mampu terus bersemangat menjadi parapenemu sesuatu yang bermanfaat bagi seluruh umat dan makhluk Tuhan di dunia. Amien.


4 comments:

  1. alangkah senangnya...
    `bersemangat membina generasi.

    ReplyDelete
  2. kreatif..,
    kalau aku jadi muridnya, pasti bangga bener dah ... :)

    ReplyDelete
  3. wuah.... hebat mbak.... kayaknya asyik tuh...
    alangkah senangnya kalau melihat anak2 yang seperti itu, membayangkannya saja sudah membuat diri tersenyum... ^.^

    salam kenal mbak.... (adiknya first commentator) >,<

    ReplyDelete
  4. Anonim, Terimakasih apresiasinya
    MRidwan, senang juga melihat ekspresi anak-anak yang bersemangat setiap pagi,buat jadi semangat :-)
    JeQ, wah komentarnya menyenangkan sekali. Tengs ya dan senang juga membayangkan kamu tersenyum-senyum saat membacanya ;-)

    ReplyDelete