indonesia raya |
“Ke perpustakaan lagi ?
Waw… asyik! Kita nanti boleh menemukan Indonesia lagi setelah membaca buku, Bu
?” tanya murid-murid saya. Saya pun tersenyum dan mengangguk. Serentak semua
anak dengan penuh semangat merapikan alat-alat tulisnya. Siap ke perpustakaan.
Siap membaca. Siap menemukan Indonesia. Kegiatan yang tidak boleh mereka
lewatkan.
Menemukan Indonesia ?
Maksudnya ?
Ya, benar. Menemukan
Indonesia. Anak-anak saya, murid kelas 2 sekolah dasar adalah anak-anak di usia
perkembangan yang imajinatif dan kreatif. Begitu banyak ide mereka. Bila
belajar hanya dimaknai dengan duduk diam dalam suasana tenang, sungguh bisa
dipastikan tidak akan sesuai dengan gaya belajar anak-anak. Kebetulan memang
hampir semua anak di kelas memiliki gaya belajar kinestetik. Gaya belajar yang
mengharuskan tubuh untuk selalu bergerak.
Aktivitas menemukan
Indonesia ini sebenarnya kami lakukan seminggu yang lalu. Ketika di
perpustakaan, seusai anak-anak membaca buku, saya pasti menyisihkan waktu lima
belas menit untuk bercerita. Bercerita apapun. Termasuk para ilmuwan dan
penemu. Untuk melatih imajinasi sekaligus meluaskan pengetahuan dan rasa ingin
tahu anak-anak.
Di perpustakaan
kebetulan ada puzzle Indonesia. Mengganti acara bercerita, saya membagi
anak-anak ke dalam dua kelompok kemudian membagikan 2 kotak puzzle kepada
mereka. Anak-anak harus menyusun potongan-potongan puzzle itu sesuai dengan gambar
yang ada. Kelompok yang selesai dulu adalah pemenangnya.
serius membaca petunjuk |
Senangnya melihat
anak-anak bekerja sama. Mereka begitu semangat. Ada anak yang berinisiatif
memegang gambar petunjuknya. Ada anak yang memilih melihat gambar dari kotak
sambil memastikan letak potongan puzzle yang benar.
“Jakarta, mana Jakarta?
Aku pegangnya Medan,” tanya seorang anak. Segera teman yang membawa puzzle kota
Jakarta meletakkan. Suasana seru. Tak jarang terdengar tawa berderai ketika
membaca nama-nama kota yang terdengar asing di telinga mereka seperti Tapanuli,
Jayapura, atau Balikpapan.
Maklum saja, sebenarnya
memang anak-anak kelas 2 belum secara penuh belajar tentang kota-kota di
Indonesia. Aktivitas menyusun puzzle ini saya titik beratkan kepada proses
belajar bekerjasama, menyelesaikan masalah bersama teman, dan melatih motorik
mereka.
Bagaimana pun, mereka
adalah anak-anak di usia dini. Apa yang dilakukan adalah proses belajar untuk
perkembangan mereka. Belajar tidak melulu abcd atau 123. Ketika sedang bermain
pun sebenarnya mereka belajar juga.
bersama menyelesaikan masalah |
Seperti menyusun puzzle
ini. Anak-anak pun sangat menyukainya. Ketika mereka berhasil menyusunnya
menjadi negara kepulauan bernama Indonesia, kontan semua anak bersorak gembira.
“Wah, kita berhasil
menemukan Indonesia!” kata seorang anak yang diiyakan teman-temannya.
“Iya, seperti Colombus
menemukan Amerika !”
Wah, kaget dan senang
mendengar kata-kata mereka. Anak-anak masih ingat cerita saya tentang Colombus
si penemu Benua Amerika kemarin. Saat bermain puzzle mereka merasa seolah
menjadi penemu Indonesia.
Semoga ke depannya,
anak-anak kita mampu terus bersemangat menjadi parapenemu sesuatu yang
bermanfaat bagi seluruh umat dan makhluk Tuhan di dunia. Amien.
alangkah senangnya...
ReplyDelete`bersemangat membina generasi.
kreatif..,
ReplyDeletekalau aku jadi muridnya, pasti bangga bener dah ... :)
wuah.... hebat mbak.... kayaknya asyik tuh...
ReplyDeletealangkah senangnya kalau melihat anak2 yang seperti itu, membayangkannya saja sudah membuat diri tersenyum... ^.^
salam kenal mbak.... (adiknya first commentator) >,<
Anonim, Terimakasih apresiasinya
ReplyDeleteMRidwan, senang juga melihat ekspresi anak-anak yang bersemangat setiap pagi,buat jadi semangat :-)
JeQ, wah komentarnya menyenangkan sekali. Tengs ya dan senang juga membayangkan kamu tersenyum-senyum saat membacanya ;-)