Pages

Thursday 22 March 2012

Proud to be Myself – Proud to be a Child #2

Bagaimana perasaan anda bila mendapatkan pesan semangat seperti di atas ? Senang pastinya. Ada yang perhatian, peduli, dan mau mendoakan kita. Meneguhkan bahwa keberadaan kita pun berarti. Menguatkan bahwa kita diakui. Menegaskan kita ada. Tidak dipandang sebelah mata. Apapun warna kita, ada teman yang mau menerima kita.

Pesan-pesan di atas ditulis oleh anak-anak kelas 2 untuk temannya. Pesan Semangat. Begitulah kami menamainya. Pesan yang berisi ucapan semangat untuk teman yang lain.


Pesan ini dibuat menjelang diadakannya pekan pengambilan nilai (Uji Kompetensi). Sengaja saya memilih waktu tersebut. Selain sebagai ajang saling memberi semangat, juga untuk memahamkan kepada anak-anak bahwa berkompetisi itu boleh (malah dianjurkan) namun tetap rukun. Juga melatih anak-anak menjadi pribadi penyayang.

Anak-anak di usia perkembangan (kelas 2 sd), kerap masih sering memikirkan kepentingannya sendiri. Peduli kepada teman atau orang lain masih perlu dibiasakan. Banyak hal bisa dilakukan. Yang perlu diingat, cara efektif dalam mereka belajar adalah melakukan. Bukan hanya melalui kata-kata. Membuat pesan semangat contohnya. Membuat sesuatu sebaik mungkin untuk diberikan kepada orang lain.

Dan ini cukup berat untuk anak-anak biasanya. Sering mereka mau memiliki dan menyimpan sendiri hasil jerih payahnya. Kan sayang bu, sudah susah-susah buat lalu untuk orang lain, mungkin kalimat ini pernah terdengar oleh kita. Namanya anak-anak. Perlu pembelajaran dan proses untuk bisa peduli kepada orang lain. Tugas kita, para dewasa ini adalah membimbing mereka.

Kembali ke pesan semangat, siapa akan menulis pesan kepada siapa diputuskan secara undian. Saya menulis di kertas kecil-kecil yang kemudian digulung dan setiap anak mengambil satu. Semua anak harus menerima nama teman siapapun itu. Tidak boleh menolak sebab semuanya adalah teman kita.

H2C, harap-harap cemas. Deg-degan. Penasaran. Itulah suasana saat anak-anak menunggu giliran mengambil undian.

Sedikit berlebihan ya ? Iya, mungkin memang di penglihatan kita, para dewasa ini mereka sedikit berlebihan. Namun tidak di penglihatan mereka. Semua hal akan menjadikan tambahan pengalaman bagi mereka. Semua hal akan menjadi proses belajar. Seperti menerima nama siapapun temannya yang akan mendapat pesan semangat.

Dan mereka pun memberikan pesan semangat terbaik untuk temannya. Menulis dan menghiasnya. Kadang hiasannya sesuai dengan teman yang diberi pesan atau yang disukainya.

Pesan-pesan semangat itu kemudian dibacakan secara bergantian. Teman yang mendapatkan pesanpun secara otomatis mendengarkan dan mengucapkan terima kasih. Mereka terlihat senang dengan hadiah kecil penyemangat dari teman sekelas menjelang pekan uji kompetensi ini.

Berkompetensi sudah sepatutnya, namun berteman dan peduli kepada yang lain pun perlu.

No comments:

Post a Comment