Pages

Friday 17 February 2012

Sst… Ternyata Menggambar itu Tak Cuma Pakai Pensil dan Kuas lho!



Melihat kedua gambar di atas, menurut anda apakah benar bentuknya mirip sebuah jembatan? Atau pohon buah seperti yang tertulis pada judulnya ?

Tidak ? Lalu mirip apakah kedua gambar itu ? Mirip coretan tak berbentuk ? Atau tidak mirip apa-apa sebab memang tak memiliki kemiripan dengan apapun ?

Ah… kalau anda bilang tidak mirip apa-apa, mungkin kita perlu kembali mengenang masa kanak-kanak dimana imajinasi bergerak bebas kemanapun hehehehehe. Membayangkan sesuatu dengan bebas, tak khawatir akan benar dan salah. Bebas dan mengalir kemana saja.

Itu pula yang hari senin pagi dilakukan murid-murid saya. Seusai melakukan doa belajar bersama, anak-anak telah ribut dengan benang jahit, koran, dan kaos yang mereka bawa. Jam pertama ini mereka akan berkreativitas menggunakan cat bersama guru keseniannya. Kaos yang dibawa untuk melindungi seragam putih mereka dari percikan cat sedangkan koran untuk alas meja.

Lalu benang untuk apa ? Ternyata benang adalah alat yang mereka gunakan untuk menggambar nanti. Bukan pensil, spidol, atau kuas seperti yang biasa mereka gunakan. Namun benang.

Menggambar menggunakan benang. Anak-anak belum pernah melakukannya. Makanya sejak pagi mereka terlihat bersemangat dan heboh sekali. Mulai dari menunjukkan benang yang dibawa, menceritakan dimana belinya, menanyakan bagaimana caranya menggambar memakai benang, apakah akan menggambar di atas kaos sebab mereka juga membawa kaos. Seru melihat semangat ingin tahu mereka.

serius menggambar
Kebetulan mereka berkegiatan dengan teman guru kesenian. Saya tak ada di kelas sebab harus mengajar sains di kelas dua yang lainnya. Ketika saya kembali ke kelas, anak-anak masih sibuk dengan gambar-gambar mereka. Terlihat menikmati apa yang mereka lakukan. Sampai menunjukkan kepada saya bagaimana cara menggambar memakai benang dan cat yang baru saja dilakukan. Benangnya diberi cat lalu dibentuk di atas buku gambar yang telah dilipat menjadi dua sisi. Bentuk yang dibuat sesuai dengan yang diimajinasikan. Setelah itu ditutup dengan kertas gambar di sisi yang lain lalu sreeeeet benangnya ditarik keluar. Maka jadilah gambar yang diinginkan.

“Jadi,bu. Bagus kan ?” saya tersenyum mengiyakan. Melihat raut bangganya berhasil membuat sesuatu sangat menyenangkan rasanya.

Kotor ? kena cat ? Siapa takut !
Bagaimanapun, kegiatan berkesenian seperti menggambar, melukis, atau membentuk sebuah obyek dengan tangan untuk anak-anak di usia dini (kelas 2 sekolah dasar) sangatlah penting. Memberi kesempatan mereka untuk mengalami proses belajar dengan pola berbeda. Memberi kesempatan mereka mengenal cara berpikir, berkreasi, dan berkomunikasi menggunakan gambar sebaik saat mereka melakukannya secara lisan. Di sisi lain, melatih pula kemampuan motorik, koordinasi antara mata dan tangan, serta kemampuan berbahasa (kata kerja, kata petunjuk dalam melakukan sesuatu) anak.

Berkesenian tak lepas dari proses berimajinasi. Karena itu yang perlu selalu diingat oleh kita, dalam proses berkesenian pada anak-anak di usia ini, adalah untuk tidak memberi penilaian akan salah dan benar. Ketika mereka menunjukkan hasil karyanya, lebih bijak menanyakan apa yang mereka buat atau bentuk. Mendorong mereka pun mampu melisankan apa yang telah divisualisasikan. Mendengarkan mereka menceritakan apa yang ada di imajinasi  dan telah dituangkan dalam bentuk gambar. Menghindari untuk memberikan kritikan dari apa yang telah mereka hasilkan akan membuat anak-anak lebih terbuka dan percaya diri mengekspresikan imajinasinya.





No comments:

Post a Comment