Pages

Saturday 18 February 2012

Catatan Kecil saat Olimpiade Sains Kuark (OSK)

suasana perlombaan
terlihat dari lantai  dua
Sabtu pagi tadi hujan menghampiri Surabaya. Aduh, padahal hari ini anak-anak akan ikut Olimpiade Sains Kuark (OSK). Cuaca yang kurang mendukung cukup membuat khawatir juga. Akankah anak-anak nanti tiba di lokasi perlombaan tepat waktu ? Kebetulan tempatnya pun cukup jauh, ada di Al Falah Tropodo, Sidoarjo.

Gerimis yang menyertai sepanjang perjalanan ternyata masih tersisa sesampainya saya di lokasi. Namun apa yang saya lihat memberi semangat pagi yang hebat. Meski gerimis dan becek dimana-mana, telah banyak yang datang. Anak-anak dari banyak sekolah yang terlihat agak tegang dengan digandeng para ibu (atau ayah) yang bersemangat. Semua sibuk melihat denah lokasi untuk menemukan kelas-kelas para pengemban ingin tahu ini.

Anak-anak sekolah saya pun beberapa telah datang. Ada yang datang cukup pagi, 06.30 telah tiba di lokasi. Masih sepi. Hujannya pun masih deras. 

Kebetulan cukup banyak dari sekolah saya yang ikut. Terutama anak-anak di level 1 (kelas 1 dan 2). Mereka pun cukup serius dalam mempersiapkan diri. Terlihat dari kedatangan mereka yang rutin di setiap bimbingan belajar. Mereka rela pulang lebih siang dari teman-teman yang lain hanya untuk menambah jam belajar sains kuark di sekolah.


para pendekar
di balik semangat anak-anak
Semangat anak-anak pun alhamdulillah mendapat dukungan dari para orang tua. Kerelaan mengantar dan membimbing anak-anak belajar sains kuark di rumah sangat membantu sekali. Terutama juga adalah sikap menenangkan dari para orang tua. Beberapa anak, terutama yang masih baru pertama kali mengikuti olimpiade ini cukup tegang sejak semalam. Beberapa ibu bercerita kalau anaknya mengalami susah tidur.

“Anandanya sudah ribut dari semalam, cukup gelisah kira-kira bisa tidak ya besok. Teknik jawaban yang menggunakan sistem ljk cukup baru pula untuknya. Saya bilang insya Allah kalau berusaha bisa”.

“Kalau nanti aku kalah, Ma?”

“Tidak apa-apa. Kan sudah berusaha. Ini kan lomba sains untukmu pertama kali”, jawabnya ibunya.Hitung-hitung pengalaman. Subkhanallah ! Terima kasih ibu dan bapak. Terharu saya melihat dukungan dari para ibu (dan ayah) ini dalam mengikutkan anak-anaknya mengikuti OSK.
satu wajah peserta osk
saat keluar dari  kelas 

Memang tujuan lomba umumnya meraih juara. Saya sepakat sekali. Namun saya pun sepakat bahwa banyak hal positif yang didapat anak-anak ketika mengikuti lomba selain kemenangan. Ketika mengantarkan anak-anak menuju ruangannya, ada yang berkata ternyata suasana lomba itu ramai. Kita bisa tersesat kalau sendirian, apalagi sekolahnya luas sekali. Melihat suasana dan lingkungan baru cukup menjadikan pengalaman tersendiri bagi mereka.

Mengikuti perlombaan pun melatih kepercayaan diri pada kemampuan mereka. Mengajarkan mereka akan saat-saat harus menyelesaikan masalah sendiri, tanpa bantuan siapapun. Tak ada ayah ibu, tak ada guru. Hanya diri sendiri. Apalagi dalam satu kelas, pesertanya dari banyak sekolah. Kadang ada teman satu sekolah namun hanya satu atau dua, itupun duduknya berjauhan.  Saat perlombaan berlangsung, para pengantar hanya boleh menunggu di ruang yang disediakan. Tak boleh berada di sekitar kelas tempat perlombaan apalagi mengintip. Klop sudah ‘uji nyali’ anak-anak itu.

Ketika bel tanda usainya perlombaan, segera anak-anak tumpah ruah keluar dari ruang kelasnya masing-masing. Terlihat wajah-wajah lega mereka.

Seorang murid saya bercerita kalau ada beberapa soal yang dia tidak bisa mengerjakan. Tidak apa-apa,nak. Tidak perlu risau. Kamu telah berusaha. Apalagi ketika saya melihat soal yang diberikan. Soal-soalnya dalam kalimat cukup panjang-panjang dan memerlukan pemahaman yang cukup baik. Kita ambil ilmu dan manfaatnya saja dari olimpiade ini. Semoga pengalaman dan semangat ikut olimpiade ini terbawa sampai dewasa kelak. Memotivasi anak-anak untuk menjadi manusia terbaik di bidangnya. Amien.




No comments:

Post a Comment