Pages

Friday 1 July 2011

Pedas dan Asamnya Sambal Pencit

Pernahkah anda mencicipi masakan madura bernama nasi jagung ? Kalau pernah, pasti akan anda temui sesendok teh sambal pencit di sana. Sambal merah dengan irisan tipis-tipis mangga muda memadukan rasa yang menakjubkan. Pedas, gurih, sekaligus asam namun segar. Kuantitas sambal yang diberikan penjual nasi jagung, membuat kita kadang merasa penasaran.


Saat pertama memakan sambal pencit ini, saya agak ragu. Maklumlah, saya tidak terlalu suka dengan makanan yang asam. Namun teman saya menyakinkan kalau enak. Sedikit saya mencoba. Awalnya yang terasa hanya rasa panas menjalar di semua sudut lidah diiringi asam. Mata saya sampai mengeryit menahan rasanya.

Berjalan waktu, saya menggemari sambar pencit ini. Teman saya benar. Saya ketagihan dengan sambal ini. Sayang, sambal di nasi jagung ini begitu sedikit dan begitu membuat penasaran.
tampilan sambal pencit dan sambal jamur

Sampai kemarin saat saya ke Jogja, saya mampir ke Spesial Sambal (SS). Di urutan daftar sambal nomer tiga dari bawah, saya melihat ada menu sambal pencit. Saya bersorak senang. Pucuk dicinta ulam tiba.

sambal pencit teman-temannya
Semakin senang melihat tampilan sambalnya. Berbeda dengan sambal pencit yang biasa saya temui. Warna sambalnya hitam kecoklatan bukan merah. Koki rumah makan ini pun cukup royal dengan pencitnya. Irisan mangga mudanya sangat mantap dan mengundang selera. Cukup besar dan banyak. Hanya dengan dua ribu rupiah, sambal ini ternikmati dengan penuh semangat. Jangan salah sangka meski berada di Jogja, rasa pedas sambal ini demikian terjamin. Pedas, manis, asam, dan segar. Cocok dipadu dengan ca kangkung saat memakannya. Apalagi bila ditambah dengan jambal asin. Hm...sedap!

Mau mencoba ? Bali wae nang Jogja hehehehehe.



1 comment:

  1. makannya ditemani orang yangcocok.Pasti tambah uenak hehehe...

    ReplyDelete