Pages

Friday 1 July 2011

Hening

green-track.blogspot.com
Kala malam tiada berbintang
Tampak redup wajah rembulan
Hening sunyi sangat mencekam
Desir angin pun tanpa suara
Kutermenung menatap alam
Kepasrahan semakin dalam
Jagat raya dan seisinya
Lukisan segala kuasa
Kehidupan di alam semesta
Mengagumkan dan luar biasa
Semakin kurasa keagungan ini
Karya ciptamu Tuhan

Potongan lirik lagu Hening yang dinyanyikan Chrisye kembali saya dengar pagi ini di radio. Saya tertegun mendengarnya.

Hening. Sudah lama saya tidak mengalami situasi itu. Dulu semasa di Jogja, saya pernah sempat melihat dan ikut-ikutan acara tapa bisu mubeng beteng. Sunyi dan melarutkan. Apalagi dilakukan tengah malam. Tidak ada yang berbicara, semua hanya berjalan sambil menunduk. Acara ini dilakukan setiap awal tahun jawa sebagai refleksi sekaligus persiapan diri menyongsong tahun baru. Semacam ajang perenungan diri. Saat seperti itu, saya ingat bagaimana keheningan begitu nyata. Banyak orang, namun semua hanya diam dan berjalan. Lebur dengan diri. Lebur dengan alam. Lebur dengan Yang Menciptakan.


Di masa sekarang, kerap hidup kita begitu pikuk dan bergegas. Time is money  menjadikan kita melupakan suasana hening sesaat. Bila kita amati, bagaimana orang menjadi sangat tidak sabar hanya untuk menunggu lampu lalu lintas berwarna hijau dengan membunyikan klakson kendaraannya. Kita pun terbiasa pula dengan suara berdentam-dentam. Bila suasana hening, banyak di kita bukannya menikmati namun gelisah. Berusaha bagaimana membuat suasana menjadi ramai. Tidak jarang agar pikuk itu bisa dinikmati setiap saat, banyak orang sampai rela memasang head-set di telinganya.

Padahal kita pun memerlukan suasana hening. Suasana hening mengijinkan kita untuk sejenak jeda dengan rutinitas pekerjaan yang bergegas-gegas. Suasana hening memberi kita waktu kembali berpikir dan merenung. Suasana hening memberi kita saat-saat mengakrabi diri sendiri. Mendengarkan setiap hembusan nafas yang keluar dari hidung dan mulut kita. Merasakan detak jantung kita. Mendengar yang lirih di sekitar kita. Membuat kita pun sedikit santai dan mengendurkan syaraf.

Bila setiap hari di 24 jam, kita menyisihkan waktu lima sampai sepuluh menit untuk bersuasana hening, niscaya kehidupan pun menjadi lebih ringan. Kita pun bisa memandang segalanya dengan lebih jernih. Kita mampu merenungkan dan melihat tidak melulu dengan mata, namun dengan hati yang hening.

Kembali lirih suara Chrisye dengan lagu Heningnya mengalun...














No comments:

Post a Comment