Pages

Sunday 24 July 2011

Makan Bekal Bersama


alhamdulillah, makananku sehat
Ketika di semester kedua term 4, tiga bulan terakhir di kelas 1, ada kebiasaan yang saya lakukan bersama anak – anak setiap pukul sembilan pagi. Saya ikut makan bekal bersama mereka. Pada jam itu adalah waktu mereka untuk makan bekal dan beristirahat.

Banyak hal menarik saya dapati dengan aktivitas ini.
Ternyata anak-anak senang saat mengetahui guru mereka juga melakukan aktivitas yang sama. Memakan bekal. Anak-anak sering memperlihatkan bekal yang mereka bawa dari rumah. Mereka juga selalu menanyakan bekal apa yang saya bawa. Saya sering membawa bekal nasi lengkap dengan lauk dan sayurnya. Berharap mereka pun meniru apa yang saya bawa. Ternyata memang mereka terlihat bersemangat ketika mengetahui sama-sama membawa sayur seperti saya meski jenisnya tidak sama. Waktu yang mereka perlukan untuk menghabiskan makanan pun lebih singkat.

Komunikasi pada saat kegiatan ini cukup menyenangkan. Kerap setelah selesai makan, beberapa anak akan menghampiri saya dan bercerita banyak hal seputar makanan. Makanan apa yang mereka sukai dan makanan apa yang saya sukai.

gaya makan satu murid saya
Kadang bila saya membawa makanan yang asing dan belum dikenal, mereka akan menggunakan kata baru makanan itu berulang-ulang. Seperti saat saya membawa pepes. Ada satu murid saya yang bertanya tentang makanan itu. Namun mengejanya agak keliru, yaitu mpesmpes. Di saat itu, tugas saya adalah membenarkan ejaannya. Tidak membiarkan saja sebab bila dibiarkan akan membuatnya salah mengucapkan sesuatu sampai dewasa nanti.

Sering kita, para dewasa malah dengan sengaja mencadel-cadelkan ucapan. Meniru ucapan kanak-kanak yang memang masih belajar berbicara.  Kalau kayak-kanak terasa lucu dan menggemaskan, namun bila orang dewasa yang berlagak berbicara kayak-kanak  ? Ampun deh.

kedekatan-kedekatan kecil ini sangat berarti bagi anak-anak sebab bagaimana pun, mereka belajar tidak hanya dari buku namun terutama sekali melihat dan meniru apa yang ada di sekitarnya, perilaku kita para dewasa. Di sisi lain, kegiatan ini pun memungkinkan kita untuk mengetahui lebih banyak hal  lain tentang mereka selain dalam berkgiatan menulis, membaca, dan berhitung sehingga bila suatu saat terjadi sesuatu hal, kita bisa cukup mudah memahaminya. 

No comments:

Post a Comment