Pages

Thursday 7 July 2011

Belajar Menjadi Ibu

uglorable.com
Baru saja saya menutup telfon dari seorang teman. Kawan lama semasa di SMA. Hampir 60 menit kami berbincang. Mengabarkan tentang berita masing-masing. Dia yang telah memiliki dua orang anak dan menetap di Jogja.

Teman saya menceritakan bagaimana menariknya menjadi seorang ibu. Banyak hal baru yang dialaminya.  Banyak hal yang membuatnya takjub. Banyak deg-degan dan banyak banyak yang lainnya lagi. Terlihat senang bersemangat teman saya itu.

Menjadi ibu. Banyak orang mengatakan kodrat seorang perempuan salah satunya adalah menjadi seorang ibu. Mengandung, menyusui, merawat, membesarkan, dan mendidik anak. Tugas berat namun mulia. Sampai-sampai terfatwakan bahwa surga ada di telapak kaki ibu. Orang yang harus dihormati di dunia pun untuk urutan pertama, kedua, dan ketiga dipegang oleh ibu karena apa yang telah beliau lakukan dan korbankan untuk merawat dan mendidik anak-anaknya.

Namun meski menjadi ibu adalah kodrat seorang perempuan, tetap diperlukan persiapan dan belajar sebelumnya. Banyak ungkapan mengatakan bahwa menjadi ibu itu sudah kodrat, fitrah, naluriah, karena itu otomatis pasti bisa menjadi ibu sebab memang sudah ada bekal dari sananya. Benarkah demikian ?

parenting.preschoolrock.com

Saya sedikit tidak sepaham dengan ungkapan tersebut. Memang menjadi ibu adalah kodrat seorang wanita, namun untuk menjadi ibu yang tidak sekedar ibu biasa, menjadi ibu yang tidak sebagai ibu minimalis, menjadi ibu yang bukan hanya ala kadarnya saja, menjadi ibu yang baik, menjadi ibu yang menginspirasi, menjadi ibu yang mumpuni dan bersemangat, kiranya perlulah kita belajar.

Sebab menjadi ibu tidak sekedar masalah kesediaan mengandung, melahirkan, menyusui, merawat, dan membesarkannya saja. Namun juga mendidik. Mendidik untuk mempersiapkan anak-anak menjadi pribadi dewasa yang kuat secara fisik dan mental.

Belajar menjadi ibu pun banyak ragamnya. Salah satunya adalah bekal pengetahuan yang cukup untuk menjadi ibu. Sejak sebelum masa mengandung, seseorang yang menginginkan menjadi ibu seyogyanya mulai belajar. Membekali diri dengan pengetahuan menjadi seorang ibu. Pengetahuan apa saja. Terutama untuk tumbuh kembang anak sebab ibu laksana seorang sutradara yang akan membentuk pondasi cerita awal buah hatinya. Orang pertama yang sering berinteraksi dan dikenal dekat oleh anak.

Bila semua wanita mau belajar menjadi ibu, bisa kita bayangkan bersama bagaimana kualitas generasi mudanya. Tidak akan ada lagi cap-cap negatif yang akan menghancurkan kepercayaan diri anak seperti nakal, bandel, mokong, begitu saja tak mampu, bodoh, dan sederet kata negatif lainnya.

Maukah kita belajar menjadi ibu ?




No comments:

Post a Comment