Pages

Saturday 21 May 2011

Mari Berkarya

”Tugas guru sebenarnya bukanlah mentransfer ilmu kepada anak didiknya. Tugas guru adalah mewujudkan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan bagi anak didiknya”., demikian Pak Arif Rachman menjelaskan dalam orasi pendidikannya di kampus Ketintang yang saya ikuti. Suasana belajar yang menarik dan menyenangkan itulah yang akan memungkinkan anak didik melunaskan rasa ingin tahunya akan keilmuan sekaligus mampu mengembangkan kreativitas mereka secara maksimal.Apalagi ruang untuk berkreasi ini terbuka luas, bukan tidak mungkin bermunculan ide-ide yang menarik dari mereka.
menggerakkan kincir dengan tiupan

Kreativitas seorang anak sangat dipengaruhi oleh lingkungannya terutama lingkungan rumah da sekolah. Apabila kedua lingkungan ini mendukung mereka dalam berkreasi menuangkan ide dan imajinasi, maka kreativitas pun dapat tumbuh subur.


Dukungan dalam hal ini tidak terbatas memfasilitasi alat saja, namun juga mendampingi dan membimbing serta mengapresiasi apa yang telah diciptakan.

Kemarin, di waktu istirahat, siswa kelas empat di sekolah saya mengadakan pameran karya yang dinamai Craft Vaganza. Pameran yang memamerkan 26 ide mereka. Cukup mengesankan. Sebab mulai dari persiapan dan bentuk pameran, apa yang akan dipamerkan, siapa yang membuat karya, siapa yang akan mengatur ini itunya, darimana asal dana yang diperlukan, dan bagaimana pengaturan jalannya acara adalah dari anak-anak sendiri. Guru hanyalah sebagai fasilitator saja.

Beragam ide muncul dalam pameran ini. Dari kincir air dari sterofoam, bazooka dari botol bekas, topi tentara dari bola yang dibelah, miniatur taman bermain dari kertas, katak dari kertas yang dipilin, sampai aneka piring hias.

Layaknya sebuah pameran sungguhan, pengunjung yang berasal dari kelas lain (kelas 1- sampai kelas 6) pun didampingi oleh penjaga pameran. Penjaga pameran inilah yang menjelaskan tentang karya yang dipamerkan. Di akhir pameran, mereka pun menuliskan kesan-kesannya sekaligus mendapat kenang-kenangan dari pameran.
menulis kesan pesan

Cukup menginspirasi. Bagi murid kelas empat, mereka mendapatkan banyak hal baru yang dapat dipelajari. Selain belajar mencipta, juga berorganisasi dan bekerja sama serta melatih kepercayaan diri. Bagi para pengujung, mereka sejak dini dikenalkan pula bagaimana cara mengapresiasi karya orang lain dan menghargainya. Agar kelak ketika dewasa, mampu pula menghargai karya orang lain. Bukan menjiplak atau malah membajak dan mematenkannya dalam bentuk hak cipta. Sebuah bentuk pembelajaran yang menarik. Kontekstual sekaligus mengajarkan tentang ketrampilan hidup.

Menyenangkan sekali andai pembelajaran-pembelajaran seperti itu semakin dikembangkan di lembaga pendidikan seperti sekolah. Bukan tidak mungkin akan bermunculan karya-karya menakjubkan dari mereka kelak di kemudian hari. Ide seperti anak SMK dari Madiun untuk membuat batu bata tahan gempa dari limbah pabrik gula sebagai contohnya. Bagaimana ? Menkajubkan bukan ?



No comments:

Post a Comment