Pages

Monday 23 May 2011

Belajar Bekerja Sama dengan Permainan Bongkar Pasang


Ketika menulis surat lamaran kerja, sering kita menuliskan kalau mampu bekerja dalam tim. Ketika wawancara pun, kemampuan intra personal dan kesanggupan bekerja dalam tim kadang ditanyakan. Mengapa pertanyaan tersebut kerap muncul ? Banyak hal yang mendasari. Mungkin memang perusahaan tempat melamar tersebut membutuhkan hasil memuaskan dari tim, atau untuk mewujudkan pula suasana kondusif dalam lingkungan kerja. Apapun alasannya, kemampuan bekerja sama ini sangatlah diperlukan.
pasang sana pasang sini

Masalahnya adalah untuk menjadi individu yang mampu bekerja dalam tim tidak bisa dengan sks (sistem kebut semalam). Perlu pembelajaran dan pembiasaan yang cukup lama. Ya, sekali lagi adalah tentang proses.


Tadi saya memiliki waktu longgar selama 30 menit sebelum bel pulang sekolah. Semua murid saya telah selesai mengerjakan tugas dan ketika saya periksa, jawaban mereka pun cukup memuaskan. Menyiasati waktu luang yang ada, iseng saya membagi mereka ke dalam dua kelompok dan menawarkan sebuah tantangan.

Saya membahasakan memberi mereka tantangan untuk membuat seru suasana. Semangat berkompetisi yang cukup bagus membuat mereka bersemangat sekali ketika saya mengeluarkan dua kotak bongkar pasang. Ada yang berteriak kegirangan, bertepuk tangan, tertawa, dan tidak sabar ingin segera menyusun.
dimana ya tempatnya ?

Pada setiap permainan, saya selalu mengingatkan akan aturan mainnya sebelum dimulai. Seperti tetap bekerja sama dan tidak saling bertengkar, rukun, dan tidak mengolok teman. Anak-anak sanggat paham aturan ini sekaligus dengan konsekuensinya bila melanggar.

Permainan pun dimulai. Semua sibuk menyusun dan mencari gambar yang sesuai. Menarik. Saya mengamati bagaimana mereka belajar bekerja dalam tim. Berpikir mengunakan logika untuk menemukan gambar tautan yang sesuai. Bernegoisasi dengan teman dan mengatur diri untuk menerima pendapat yang lain.  Atau juga belajar menjadi pemimpin dan penengah diantara perbedaan pendapat sebab memang ada saja anak yang kerap mau menang sendiri dan malas membantu.

Permainan bongkar pasang memang memiliki cukup banyak keistimewaan. Berbeda dengan permainan modern yang cenderung individual seperti permainan di komputer, NDS, Ps dan sejenisnya, permainan bongkar pasang ini adalah permainan klasik yang bisa dimainkan bersama-sama.
berpikir dan menautkan

Selain melatih motorik kasar anak, juga melatih berpikir logis dan sistematis. Mengajari anak pun mengenal bentuk dan warna serta kesabaran. Bila dimainkan bersama teman pun, bisa menjadi ajang berlatih bekerja sama dan menghormati pilihan orang lain. Permainan bongkar pasang atau kerap dikenal sebagai puzzle ini pun memiliki tingkat kerumitan yang berbeda-beda sesuai dengan usia anak. Hal inilah yang menjadi satu alasan mengapa permainan ini masih diminati sampai sekarang.

Ada baiknya bila permainan ini pun tidak terbatas pada usia anak sekolah dasar saja dikenalkan, namun sampai pada jenjang selanjutnya dengan kemasan dan tingkat kesulitan yang berbeda tentunya sehingga ada keberlanjutan menjaga semangat dan pembiasaan bertoleransi dalam permainan ini.

Bila sejak anak-anak dibiasakan bermain bongkar pasang dan dibimbing memahami inti dari permainannya, akan banyak lagi orang-orang yang benar-benar bisa bekerja sama dalam tim dalam arti yang sesungguhnya. Mampu bekerja sama dan menghormati pilihan yang berbeda dengan tidak memaksakan pendapatnya sendiri pada orang lain sekaligus belajar bersabar akan setiap keadaan.

Hal yang kurang dipahami pula oleh para dewasa pemegang kebijakan negeri ini. Ataukah mungkin mereka, bapak-bapak yang terhormat itu perlu dikenalkan kembali kepada permainan ini agar mereka pun menjadi lebih sabar dan bijaksana ? wallahualam.






No comments:

Post a Comment