Pages

Sunday 17 April 2011

Orang Dalam Angan-angan ...


Baru saja saya selesai mendengar (atau membaca?) curhat seorang teman melalui dunia maya. Bercerita tentang keresahannya yang masih melajang di usianya yang menginjak 30 tahun bulan depan.
@bantulbiz.com

Padahal dulu, semasa sekolah, teman saya ini adalah sosok menarik yang dipuja banyak teman-teman laki-laki. Banyak hadiah yang diterimanya, terutama makanan. Sebagai teman kos, saya kerap pula mendapatkan bagian dari hadiah-hadiah yang didapatkannya.  Mudah bagi teman saya untuk memilih seorang teman sekedar untuk menemani jalan. Dulu, sempat terbersit rasa menyesal di diri saya, kenapa kok tidak semenarik teman saya itu agar bisa dapat banyak hadiah atau makanan gratis hehehehe. Ah, namun memang semua ada porsinya. Tuhan lebih tahu yang terbaik buat saya tentunya.

Sedikit heran mengetahuinya masih melajang sampai sekarang. Kenapa ? Bukankah dia banyak memiliki pilihan ? Karirnya pun bagus. Teman saya bercerita memang banyak pria yang sempat ’dekat’ dengannya. Mencoba menjalani hari bersama-sama.

”Sayangnya, selalu saja ada yang tidak aku sukai pada dirinya”, ungkap teman saya. ”Tidak ada yang betul-betul pas, sesuai dengan kriteria”.

Dia bercerita pernah menjalin hubungan dengan seorang yang dianggapnya ideal, baik secara fisik, mental maupun finansial. Orangnya sangat pengertian dan tahu benar bagaimana memanjakan pasangannya. Pokoknya mantab. Sayangnya, di tengah perjalanan, teman saya mengetahui kalau ia sudah berpasangan. Jadilah, sampai sekarang dia  melajang.

Kerisauan bertambah ketika orang tuanya mulai bertanya kapan dia akan mengakhiri masa lajangnya. Lingkungan tempat dia berada juga mulai ’sibuk’. Seakan ’aib’ saja ketika usia kepala tiga dan masih melajang. Teman saya hanya bisa uring-uringan. Dia mulai menarik diri dari lingkungan sebab malas menjawab semua pertanyaan yang muncul. Teman saya mau sekali memiliki pasangan namun juga haruslah memenuhi kriteria. Masak pasangan ala kadarnya saja, apa kata dunia ?

Jodoh memang rahasia Tuhan. Kita semua tidak ada yang tahu tentang ini. Benar memang. Namun bukan berarti kemudian kita tidak berusaha. Berpasrah dalam arti harfiahnya. Mempertimbangkan pasangan hidup yang akan bersama selama sisa usia kita juga sah-sah saja. Saya pribadi sepakat dengan mematok kriteria karena bagaimana pun, pasangan yang berkualitas adalah yang terbaik.

Yang perlu diingat adalah jangan sampai kemudian terjebak pada orang ideal dalam bayangan kita. Setiap kita pasti menginginkan yang terbaik termasuk dalam menemukan pasangan. Ketika bertemu seseorang yang memenuhi sebagian dari kriteria, tidak ada salahnya mencoba. Menanam, memupuk, merawat, dan mengembangkannya bila memungkinkan memunculkan perasaan cinta.

Sebab cinta itu bukanlah proses mencari. Cinta adalah proses menemukan dan mengerti. Mengerti akan semua hal baik kekurangan maupun kelebihan orang lain. Tidak ada manusia yang sempurna. Bila kita mencari yang memenuhi semua kriteria, maka orang itu hanyalah di angan saja. Bila terus mencari yang sempurna sesuai dalam bayangan, sudah bisa dipastikan kita tidak akan pernah menemukannya. Cinta itu bukanlah dicari, namun ditemukan dan dimengerti.

No comments:

Post a Comment