Pages

Monday 4 April 2011

Anak pun Tertekan

@Nan0.cotemomes.fr
Bergembira, bermain, tertawa, tak kenal lelah dan tak kenal sedih. Itulah dunia anak-anak dalam gambaran banyak kita, para dewasa. Sehingga kadang, sekali waktu, kita, para dewasa ini ingin kembali masuk ke dunia seribu satu harapan itu. Banyak dari kita menggambarkan dunia anak-anak bak cerita di negeri dongeng yang menyenangkan dengan segala keajaibannya.

Namun sebenarnya, persoalan itu tidak hanya dimiliki para dewasa saja. Sejak anak belajar mengenal lingkungannya, saat itulah mereka pun mengenal persoalan di hidupnya sedikit demi sedikit.


Persoalan-persoalan yang ada kadang bisa mereka selesaikan sendiri namun kerap juga perlu bantuan para dewasa untuk membantu mengurainya. Ironisnya, para dewasa di sini (orang tua) yang sepatutnya membantu adalah juga merupakan satu dari penyebab munculnya persoalan pada anak-anak.

Lalu bagaimana menyikapi keadaan seperti itu ? Sebagai para dewasa, hendaknya kita memiliki kepekaan yang cukup terhadap perasaan anak-anak. Bagaimana bersikap bijak menanggapi kegugupan dan kepanikan mereka ketika memiliki sebuah persoalan.

Penyebab ketegangan yang dialami anak banyak macamnya. Salah satunya adalah tuntutan untuk selalu menjadi yang terbaik, baik dalam bidang akademik maupun olahraga. Kekhawatiran bahwa mereka ternyata tidak bisa menjadi yang pertama kerap memicu perasaan tertekan/ stres pada anak.

Tanda-tanda anak-anak tertekan banyak wujudnya seperti susah tidur, tidak berselera makan, kerap mual atau muntah, dan gemetar. Untuk mengurangi penderitaan yang mereka alami, para dewasa bisa menanyakan tentang apa yang dirasakannya, berbicara tentang hal-hal positif namun dengan jujur, bukan mengada-ada sehingga mereka mampu berpikir dengan tenang dan jernih.

Munculnya perasaan tertekan pada anak kerap terjadi bila ada tuntutan berlebihan oleh orang tua pada anak. Sikap menginginkan anak selalu dalam peringkat tertinggi dan tidak ada pengertian ketika ternyata anak gagal memperolehnya, juga pengambilan keputusan akan sesuatu namun tidak menenggang keinginan mereka adalah faktor yang kerap memunculkan perasaan tertekan ini.

Keadaan ini bila berlanjut terus menerus tidak akan membuat anak menjadi lebih baik namun sebaliknya, ia akan gagal dan semakin gagal mencapai apa yang diinginkannya.

Para dewasa sepatutnya memberi pengertian kepada anak ketika mereka mengalami kegagalan adalah proses wajar yang dialami semua orang bila ingin berhasil. Dukungan dan kata-kata yang dapat membesarkan hati penting untuk mereka saat-saat seperti itu. Selain juga mendengarkan apa yang mereka rasakan, menunjukkan bahwa kita ada di sisi mereka akan menumbuhkan kembali rasa percaya diri pada anak-anak. Bagaimanapun, penting menunjukkan kepada mereka bahwa mereka berharga meskipun bukan sang juara di sekolah. Menemutunjukkan kecerdasan bukan hanya terletak pada nilai yang tertera di raport namun pada apa yang kita bisa lakukan.

3 comments:

  1. Tulisan ini mewakili hati anak, dan banyak memberi masukan orang tua...

    ReplyDelete
  2. Aku tertekan karna ortua slalu menyalahkan & membanding'kn q dng adikku...

    ReplyDelete