Mengamati
dan memotret anak. Itulah kegiatan yang saya lakukan akhir-akhir ini. Melihat
gambar di atas sepertinya seru ya ? Yup, seru sekali meski juga lelah hehehehe.
Si Bocahnya sedang dalam tahap aktif sebab baru menikmati senangnya bisa
berjalan sendiri. Ada saja tempat yang ingin dijelajahi. Semua hal selalu
menarik perhatiannya dan harus diteliti. Menilik aktifnya, kadang sampai frustasi
juga mengikutinya (curhat boleh ya hihi).
Eh,
tema tulisan saya berganti ya, yang biasanya bercerita tentang anak-anak di
sekolah berubah ceritain tentang anak atau curhatan saya J.
Yeah, sebabnya adalah sudah dua bulan ini saya meninggalkan kegiatan mengajar di sekolah. Meninggalkan aktivitas yang hampir 7 tahun saya jalani untuk beralih menjadi ibu rumah tangga total. Dan ternyata sungguh bukan kondisi yang mudah. Padahal saya berhentinya dengan kesadaran penuh demi perkembangan dan pertumbuhan Si Bocah, masih saja kerap kepikiran lebih asyik bekerja, dapat hahahihi dengan banyak orang, bergaji tiap bulan, kemana-mana mudah, jajan apapun juga ok, nonton bioskop juga ayo saja bersama teman-teman hahaha.
Yeah, sebabnya adalah sudah dua bulan ini saya meninggalkan kegiatan mengajar di sekolah. Meninggalkan aktivitas yang hampir 7 tahun saya jalani untuk beralih menjadi ibu rumah tangga total. Dan ternyata sungguh bukan kondisi yang mudah. Padahal saya berhentinya dengan kesadaran penuh demi perkembangan dan pertumbuhan Si Bocah, masih saja kerap kepikiran lebih asyik bekerja, dapat hahahihi dengan banyak orang, bergaji tiap bulan, kemana-mana mudah, jajan apapun juga ok, nonton bioskop juga ayo saja bersama teman-teman hahaha.
Itu
jeleknya saya kali ya? Terbiasa pada kehidupan Surabaya yang semua-muanya
tersedia. Sudah kerasan di zona nyaman. Makanya ketika pindah dan bermukim di
wilayah yang sekarang, masuk wilayah Kediri Coret alias pinggiran nih, rasanya
amboi sunyi nian. Beda sekali. Jangankan riuhnya jalanan yang macet, lampu
jalan yang terang benderang pun sirna. Jam delapan malam adalah jam dimana
semua lorong sudah sunyi tanpa orang berlalu lalang. Jangankan melihat orang
kongkow di café, di warung kopi saja sepi (ramainya kalau ada siaran bola ada
wayangan saja). Hm…gini mungkin ya yang dirasakan orang-orang yang keluar dari
zona nyamannya.
Apalagi
ternyata (masih edisi curhat nih, boleh ya ?), saya mendapati kalau menjadi
seorang ibu rumah tangga itu rasanya waw sekali. Bila kita sering dengar jadi
IRT itu gampang, mudah, dan tanpa perlu pendidikan tinggi pula sebab hanya
ngurus anak dan rumah, beda sekali dengan kalau bekerja kantoran, semua itu
salaaaaaaaah besar. Maaf ya, saya nulis a-nya banyak, sebab ini untuk penekanan
dan agar terlihat bahwa pernyataan diatas ngawur.
IRT itu benar-benar luar biasa. Ingat tidak sebuah kata bijak ‘kalau kita
mendidik satu wanita, besar kemungkinan satu generasi terdidik akan tercipta’ ?
Itu kalimat benar sekali.
Bayangkan
saja, seorang ibu ternyata memiliki peran yang sangat penting dalam
perkembangan anak. Ibu yang bertugas membangun pondasi awal dari sebuah
kebiasaan dari hidup si anak yang akan dibawanya sampai dewasa bahkan tua
kelak. Contoh kecil saja dalam membangun pola makan. Duh…bicara tentang yang
satu ini, saya sering miris dan prihatin sekali. Pola makan kebanyakan anak
yang kerap saya lihat, baik murid-murid saya dulu ataupun anak-anak tetangga,
kebanyakan salah kaprah. Ndak sehat
sama sekali. Yang berekonomi mapan pun, tidak jarang anaknya cukup makan minim
gizi alias yang dimakan makanan cepat saji /junk-food.
Yang berekonomi sedang ke bawah, kerap agar kelihatan modern dan
kekota-kotaan, makan makanan yang keliatan mirip seperti makanan cepat saji
namun kw. Duh, apa ndak nelongso melihatnya
?
Itu
satu hal penyemangat saya juga kalau sedang kangen suasana bekerja kantoran lagi
daripada njemunuk nungguin anak. Ingat
untuk saya tidak menjerumuskan Si Bocah menyukai makanan salah kaprah. Mengingat
sungguh makanan yang dimakan Si Bocah adalah pondasi awal pola makan dia nanti
sampai dewasa kelak sebab salah satu sumber penyakit itu asalnya juga dari
makanan yang kita makan selama ini.
Hm…ok
dah ! Untuk pemanasan awal menghidupkan blog secangkirkopi ini sepertinya
cukup. Si Bocah masih tidur pagi namun baru ingat kalau botol susunya belum
sempat disteril hehehe.
No comments:
Post a Comment