Pages

Sunday 21 October 2012

Sudahkah Pensilmu Diraut ?

meraut pensil pun perlu diajari
‘Hore ! Pensilku sudah tumpul kembali ! Eh salah, runcing ding !’ sorak seorang murid saya usai meraut pensilnya yang disambut tawa teman-temannya. Bergantian anak-anak meraut pensilnya saat itu. Reaksi mereka rata-rata sama seperti yang telah meraut duluan, usai meraut dan melihat pensilnya kembali runcing, bersorak senang seakan pensilnya baru kembali. Melihat senyum senyum kecil muncul di wajah-wajah mereka, saya pun merasa senang.

Hm…aktivitas sederhana yang sebenarnya remeh (meski penting juga sih hehehe) telah membuat suasana ceria kembali hadir di kelas saya. Kelas satu sekolah dasar.

Wednesday 3 October 2012

Tabungnya Menggelinding

mencoba sesuatu yang kongkret

‘Hahahhaha…tabungnya menggelinding! Tabungnya menggelinding’ seru anak-anak sambil mendorong-dorong tabung kecil dari kayu dengan telunjuknya. Sambil berlutut, mereka mengejar tabung-tabung kayu kecil itu. Kehebohan terjadi di hampir semua sudut kelas. Apalagi bila tabung mereka bertabrakan dengan tabung teman yang lainnya. Tawa berderai langsung terdengar.

Setelah menggelindingkan tabung, mereka pun mencoba mendorong balok. Perbedaan bentuk membuat balok lebih susah bergerak. Ada beberapa anak yang kurang sabar sehingga balok kayu yang seharusnya didorong pakai telunjuk, mereka dorong pakai tangan. Hasilnya memang balok meluncur dengan cepat. ‘Habis, baloknya tidak maju-maju’, kata mereka.