Pages

Saturday 4 February 2012

Membuat Pesan Dalam Botol? Mau!!!

“Kami anak…hm…apa ya ? Sebentar!” berlarilah Billy kembali ke tempat pesan tertempel. Doniro, partnernya hanya melongo sambil garuk-garuk kepala. Menulis pesan yang sempat disampaikan meski tak sampai tuntas.


“Tidak, itu pesan di garis selanjutnya!” kata Revi kepada Gemma di sudut lain.  

Anak-anak terlihat sibuk. Ada yang menulis, ada yang berlarian bolak-balik. Sedang apakah mereka ? Bermain ? Tapi waktu istirahat telah usai sejam yang lalu. Mereka juga terlihat serius meski kesannya berlarian kesana kemari.

Mereka sedang belajar bahasa Indonesia sebenarnya. Belajar memperkaya kosakata sekaligus menyampaikannya sebagai pesan kepada teman. Juga belajar bekerja sama serta menghias kelas. Banyak ya ? Iyalah, kan kelas kecil. Kelasnya tematik. Kegiatan apa saja bisa membawa anak-anak belajar banyak hal.


Sebelum kegiatan dilakukan, saya bersama anak-anak berdiskusi sebentar. Mendiskusikan tentang membuat pesan yang ada dalam botol. Mendengar kata ‘pesan dalam botol’, waw, imajinasi mereka seru-seru ! Mulai dari bajak laut, peta harta karun, berlian, permata, uang yang banyak, laut luas, dan peti harta. Melihat antusiasme yang menyenangkan itu, saya pun mengajak mereka membuat pesannya.

Dilakukan seperti sebuah permainan. Dibuat secara berkelompok, dua anak. Penentuan kelompok menggunakan undian yang mereka buat sendiri. Lalu setiap kelompok menentukan siapa yang menjadi penulis pesan dan pembawa pesan.

Kelompok yang menjadi penulis pesan, akan duduk di sudut yang ditentukan dan menunggu. Kelompok pembawa pesan akan membaca pesan asli  yang tertempel di sudut kelas yang lain dan mengingat isinya untuk disampaikan kepada penulis pesan yang akan menuliskannya di kertas. Isi pesan yang disampaikan harus sesuai dengan pesan yang disediakan. Jadi proses belajar mengingat kosakata terjadi di sini.

Upaya menghindarkan lupa pada pembawa pesan, banyak macamnya. Ada anak yang mengingat sambil berlari cepat ke penulis pesan agar tak lupa. Ada yang malah berjalan pelan-pelan sambil terus mengulang kalimat yang dibacanya sampai di tempat penulis pesan. Ada juga yang setiap satu kata lari ke penulis pesannya.

Para penulis pesan pun belajar percaya dan sabar. Mereka tak bisa membaca pesan aslinya, jadi mereka menulis pesan sesuai dengan apa yang dikatakan pembawa pesannya. Ketika pesannya tak nyambung, si penulis pesan pun minta si pembawa pesan melihat kembali pesan aslinya. Ada proses belajar berkomunikasi dan bekerja sama di saat ini.

Ketika semua pesan telah tertulis, mereka pun kemudian mewarnai dan menebalkan bersama-sama. Ketika menempel pun, semua ide dari mereka. Bahkan ketika mereka ingin membuat kotak harta karun pun, saya memberikan waktu. Ada yang mebuat uangnya, kalung, emas dan lainnya. Apapun yang menjadi imajinasi mereka. Meski jadinya sederhana, anak-anak sangat senang dan menikmatinya.

Bermain adalah dunia anak-anak. Bila banyak aktivitas di kelas yang bisa disampaikan dengan cara bermain, kiranya anak-anak akan lebih menikmatinya. Terutama anak-anak di kelas kecil. Terutama pula bila kebanyakan dari mereka memiliki gaya belajar kinestetik. Selain riang, mereka pun melakukannya dengan senang hati sehingga memberi pengalaman belajar yang menyenangkan. Meski memang aturan dalam berkegiatan selalu ada dan setiap usai berkegiatan, kita mendiskusikan kembali apa yang telah dilakukan. Apa yang telah dipelajari, apa yang dirasakan, apa yang harus diperbaiki, dan mengulang kosakata yang masih baru. 


sang pembawa pesan
sang pembawa dan penulis pesan
mewarnai bersama
bekerja sama belajar
memahami sesama
harta karun anak-anak

No comments:

Post a Comment