Lingkaran
kecil, lingkarang kecil, lingkaran besar
Lingkaran
kecil, lingkaran kecil, lingkaran besar
Diberi telinga,
diberi telinga, lalu tertawa
Enam, enam,
tiga puluh enam
Enam, enam,
diberi sudut
Yeay! Teriak Si Bocah di
akhir lagu. Biasanya, kami mengulang lagunya sambil menggambar lagi beberapa
kali. Setelah itu, Si Bocah akan dengan asyik menghapus hasilnya sambil tertawa.
Bila semuanya terhapus, minta dibuatkan kembali.
Ketika itu, kami masih rumah
kakek neneknya Si Bocah. Kondisi lingkungan yang masih alami memungkinkan kami
menggambar di tanah memakai ranting kayu. Si Bocah pun belum tertarik memegang
alat tulis dan lebih menyukai
gambar-gambar besar yang bisa dia hapus dengan kakinya saat itu.