Pages

Saturday 11 August 2012

Menjadi Guru Sekolah Dasar

menjadi generasi lebih baik

Anda adalah guru sekolah dasar. Suatu hari ada sebuah pertanyaan seperti ini. ‘Mengapa anda menjadi guru sd ?’  Kira-kira jawaban apakah yang akan anda munculkan ?

Mungkin jawaban yang muncul bisa jadi karena senang dengan dunia anak-anak. Atau karena ingin mencerdaskan anak bangsa dengan berbagi  ilmu. Bisa juga jawabannya karena guru sd adalah pekerjaan yang cocok bagi (terutama) perempuan sebab waktunya masih bisa dibagi untuk keluarga. Atau juga mungkin karena ‘hanya’ menjadi guru sd sajalah pekerjaan yang anda bisa dapatkan meskipun sebenarnya latar pendidikan anda bisa pula menjadi dosen misalnya. Bahkan tidak mustahil jawaban daripada menganggur ya menjadi guru saja muncul.
Nah, bagaimana menurut anda bila jawaban-jawaban di atas yang terlintas ?

Melihat Yang Tak Tampak

‘Wah, kotak pensilnya baru ya ?’ tanya saya kepada seorang murid. Yang ditanya senyum-senyum sambil mengangguk. Hadiah dari seorang temannya saat ulang tahun kemarin. Murid saya terlihat suka sekali dengan kotak pensinya.l Meskipun sebenarnya kotak pensilnya sederhana. Biasa saja bentuknya. Sebenarnya kotak pensilnya yang lama lebih bagus dengan dua sisi yang bisa dibuka tutup lengkap beserta rautan dan cerminnya. Namun murid saya lebih memilih pemberian temannya sebab kotak pensil itu bergambar karakter seekor burung dengan ketapel yang sangat disukainya. 

Friday 10 August 2012

What Children Gain from Their Peers

bermain adalah saat-saat berlatih hidup bersama

‘Ah, kamu yang di belakang. Tadi kan aku duluan.’
Ga mau! Kamu kan lebih besar. Kamu dong yang di belakang.’
‘Kata Bu Erna kan yang duluan selesai pakai sepatu boleh di depan.’

Percakapan berbau perdebatan itu terdengar diantara anak-anak kelas 1 yang sedang berbaris bersiap pulang. Memperebutkan tempat paling depan. Tidak ada yang mau mengalah di belakang.

Sebenarnya yang berebut tidak semuanya. Hanya dua anak. Awalnya perdebatannya tak kentara. Hanya saling cemberut. Namun lama kelamaan, mereka cukup tegas mempertahankan pendapatnya. Yang satu merasa benar karena aturan yang ada, yang satu merasa layak untuk selalu di depan karena terbiasa di depan. Hm… Situasi baru dan menarik untuk perkembangan kematangan emosi anak-anak bukan ?

Wednesday 1 August 2012

Bagaimana Caranya Minta Maaf ?

with friend
Sebuah pertanyaan polos meluncur dari seorang murid ketika diminta minta maaf karena memanggil ‘si keriting’ kepada temannya. Si teman telah menggulurkan tangan kanannya, namun murid saya masih tampak kebingungan. Alih-alih membalas uluran tangan temannya, malah pertanyaan tersebut yang keluar. Hm…pengetahuan baru lagi tentang anak-anak.

Pertanyaan polos seperti yang terlontar di atas tidak perlu kemudian ditanggapi secara berlebihan. Bukan salah si anak bila memang dia belum tahu. Beranggapan semua anak sudah tahu bagaimana cara meminta maaf cukup naïf jadinya bukan ?