Pages

Sunday 29 July 2012

Me Do It Myself


melipat sarung sendiri
Seminggu sebelum bulan Ramadhan dimulai, anak-anak kelas 1 sempat merasakan pelajaran olahraga di lapangan terbuka. Seru melihatnya. Bagaimana mereka beradaptasi dengan aturan permainan di lapangan, belajar bermain bersama teman secara fair, dan yang pasti bebas tertawa atau berteriak saat merasakan luapan semangat ketika berlari kesana kemari. Terlihat sekali perasaan senang di wajah-wajah imut mereka.

Hm… olahraga dapat dipastikan akan menjadi salah satu kegiatan menyenangkan bagi mereka di sekolah nanti. Sama seperti kakak-kakak kelas sebelumnya. Asalkan kendala yang ada dapat mereka atasi. Kendala yang untuk sebagian anak adalah sesuatu yang mudah diselesaikan. Namun untuk beberapa anak lain, kendala itu membuat mereka cemberut atau bahkan menangis.

Lho kok sampai menangis ? Kendala apa itu ?

Friday 27 July 2012

Pengalaman Membentuk Kepribadian Anak

ceria bersama teman
Bertemu dengan guru-guru kecil baru di kelas 1 tahun pelajaran ini membuat nuansa belajar tentang anak-anak semakin beragam. Berbagai warna dan perilaku baru bermunculan dari mereka. Latar belakang yang berbeda sebab berasal dari banyak taman kanak-kanak dan bermacam-macam lingkungan keluarga, membuat apa yang mereka lakukan semuanya unik dan tidak sama.

Anak-anak membawa perilaku yang telah dipelajarinya selama ini. Melihat, mempelajari, dan kemudian meniru lingkungan sekitarnya. Terutama orang-orang di dekatnya. Dari orang tua dan mungkin juga kakek, nenek, oom, dan tante, bahkan gurunya. Entah itu contoh yang baik atau pun yang keliru. Semuanya diterima tanpa pandang bulu. Seperti spon yang dengan mudah menyerap air. Contoh-contoh itulah yang kemudian membentuk perilaku mereka sehari-hari.   

Demikian pula dengan guru-guru kecil saya. Banyaknya perilaku yang muncul di anak-anak, pastinya memberi pengalaman tersendiri. Melihat perilaku-perilaku yang biasa terjadi sampai yang mengejutkan. Yang standar sampai yang tidak biasa. Tidak ada yang sama. Beragam seperti warna pelangi.

Wednesday 25 July 2012

Aku Sudah Menahan Haus. Bolehkah Minum Sekarang?

terbiasa berdoa
Pertanyaan itu terlontar dari seorang murid. Padahal belum sampai 10 menit yang lalu, baru saja kami ngobrol tentang puasa.  Mendiskusikan tentang apa itu puasa, bulan apa biasanya puasa dilakukan, dan apa saja kegiatan orang di bulan Ramadhan. Beberapa anak menjawab kalau puasa itu menahan haus dan lapar dari pagi sampai sore. Anak yang lain mengatakan puasanya pagi sampai siang saja, karena masih belajar. Jadi menahan hausnya sebentar saja.

Senang melihat respon anak-anak yang semangat saat bercerita tentang puasa. Apa yang mereka lakukan bersama keluarga di rumah. Tarawih, buka bersama, ikut sahur meski ngantuk dan jam enam makan lagi. Seru. Alhamdulillah, berarti anak-anak telah kenal dan cukup akrab dengan yang namanya puasa di bulan Ramadhan. Berarti di rumah pun anak-anak mendapat informasi yang cukup baik dari teladan maupun ngobrol bersama orang tuanya. Hm...

Friday 20 July 2012

Shocking but Inspirational Blog

Judul di atas mengutip komentar Jamie Oliver – seorang chef dan pemilik sekolah memasak - yang ditulis di akun tweeter-nya mengkomentari blog neverseconds. Saya pun sepakat dengan komentar di atas. Blog yang mengispirasi dan menyenangkan sekali. Blog dari seorang anak bernama Martha (memakai nama samaran Veg), berusia 9 tahun dari Skotlandia yang selalu bercerita tentang menu makan malamnya di sekolah. Mengapresiasi makanan yang disediakan sekolah melalui kacamata anak-anak. Sederhana kan idenya ? Iya, memang sederhana.

Berawal dari kerisauan sang ayah yang mendapati anak perempuannya selalu lapar sepulang dari sekolah padahal telah makan malam. Untuk mengetahui jenis makanannya di sekolah, sang ayah pun meminta Veg untuk menulisnya. Veg pun menulis. Ulasan sederhana tentang menu makanan di sekolahnya. Rasa suka dan tidak sukanya dengan memberi skor 1-10, juga harga makanannya. Tulisan yang khas anak-anak. Namun Veg tidak hanya menulis, tetapi juga memotretnya.

Ulasan Veg tentang makanannya di sekolah ternyata menarik banyak orang. Belum sampai dua minggu, sudah ratusan ribuan pengunjung di blog ini. Bahkan Veg pun diwanwancarai khusus oleh radio BBC.  Banyak sekali tanggapan untuk tulisan tentang makanan yang disediakan sekolah. Terutama tentang kwalitasnya yang kurang bagus. Hal tersebut membuat pihak sekolah mengeluarkan larangan untuk memotret makanan di sekolah. Veg pun nyaris dikeluarkan dari sekolahnya.

Saturday 14 July 2012

Funny Monster Letter


♫One, two buckle my shoe
Three, four shut the door
Five, six pick up sticks♫

Hahahahaha… tawa berderai terdengar saat musik kembali mengalun. Anak-anak pun segera menghentikan gambarnya lalu berlari ke karpet sambil menari. Menari ? Ya, menari. Selama musik terdengar, mereka harus menari dan bergerak. Ketika musik berhenti, kembali mereka melanjutkan menggambarnya sesuai petunjuk yang ada. Menari lagi ketika musik kembali mengalun.

Sampai kemudian, voìla ! It’s my funny monster letter, Bu !

Thursday 12 July 2012

Bertemu Guru-guru Baru. Ayo Semangat !


Ucapan selamat datang
Hore! Akhirnya bisa kembali menulis di blog. Setelah sekian hari liburan dan sekian hari disibukkan dengan persiapan-persiapan menyambut tahun pelajaran baru. Seru, repot, pusing, lelah, namun juga menyenangkan. Saling memberi semangat, saling memotivasi saat hilang ide, saling mencandai antar-teman guru ketika menyiapkan kelasnya. Persiapan administrasi, pindah ruangan, dekor kelas, dan penyambutan guru-guru kecil baru.

Ufs… dan akhirnya segala repot, lelah, dan ide kreatif itu selesai. Terbayar lunas ketika para guru kecil baru senang dengan kelasnya. Guru-guru yang selalu semangat dan memotivasi kita untuk selalu belajar dengan segala rasa ingin tahunya. Guru-guru kecil yang kerap kita panggil dengan nama ‘murid-murid kita’. Yang semangat, penuh rasa ingin tahu, selalu ingin mencoba, dan sederet hal menarik dari mereka.

Monday 2 July 2012

Lebih Mudah Ketika Dilakukan


pengalaman itu dilakukan bukan hanya dipikirkan
Liburan memang menyenangkan. Namun cukup repot ketika harus kembali ke tempat rutinitas dengan menggunakan kendaraan umum ketika selesai liburan. Seperti bus. Bus yang di hari-hari biasa kerap berseliweran dan sering kita cueki, menghilang selama liburan. Kalau pun ada sangat jarang. Sudah jarang, datangnya pun kadang-kadang dan selalu penuh.

Menjadikan malas untuk kembali ke tempat rutinitas. Berat rasanya. Berpanas-panas, berdesakan dengan aneka rupa aroma, dan kadang berdiri berjam-jam karena semua bangku penuh, belum nanti macet di jalan. Duh… memikirkannya saja membuat enggan untuk kembali. Namun kan harus kembali.

Ah… andai memiliki kendaraan sendiri, pasti lebih nyaman. Pasti lebih menyenangkan perjalanannya. Bisa beristirahat di mana saja. Tak perlu berdesakan atau berpeluh-peluh. Bisa ini bisa itu. Hehehehhe…mengkhayal.