Pages

Thursday 21 June 2012

365 Senyum di 365 Hari


Keputusan itu akhirnya saya dapatkan. Kembali menjadi guru kelas 1 di tahun pelajaran depan. Hm… bertemu dengan warga baru di sekolahku. Yang masih imut, lucu, dan malu-malu karena masih harus beradaptasi dengan lingkungan barunya, sekolah, guru, dan teman. 
Wah, kira-kira mampu tidak ya kembali di kelas 1 ? Sedikit deg-degan juga. Setahun dengan anak-anak di kelas 2 yang bisa dibilang lebih stabil untuk kemandirian maupun emosinya, di titik tertentu membuat tantangan tersendiri ketika harus kembali di kelas 1. Ah, pasti bisa. Itu kata teman guru saya. Toh sudah pernah di kelas 1 dulu. Hm…

Kelas baru, murid baru, situasi baru, kurikulum baru, sistem baru, memang cocok menjadi ajang menambah pengetahuan. Pasti seru. Banyak cerita dan pengalaman yang akan terjadi. Banyak bahan pula untuk ditulis di blog nantinya hehehehehe.

Wednesday 20 June 2012

lapbook in my class part 2





Mencobakan membuat lapbook yang kerap dilakukan oleh anak-anak homeschooling di sekolah formal ternyata seru dan menarik. Banyak hal bisa dipelajari dan menjadikan pengalaman mengesankan bagi anak-anak dan saya, gurunya. Berkreasi, mengapresiasi, meneliti, sekaligus belajar mempresentasikan dan percaya diri. Ada contoh video presentasi yang dilakukan anak-anak. Tentang lapbook dirinya. Mereka mencoba menjelaskan apa yang telah dibuatnya. Tidak semua karya anak-anak bisa saya munculkan memang. Namun yang sedikit dan hanya sebagian ini semoga bisa menginspirasi kita untuk menemukan ide-ide segar dan menarik bagi perkembangan anak-anak negeri ini. Semoga.

lapbook in my class part 1






Mencobakan membuat lapbook yang kerap dilakukan oleh anak-anak homeschooling di sekolah formal ternyata seru dan menarik. Banyak hal bisa dipelajari dan menjadikan pengalaman mengesankan bagi anak-anak dan saya, gurunya. Berkreasi, mengapresiasi, meneliti, sekaligus belajar mempresentasikan dan percaya diri. Ada contoh video presentasi yang dilakukan anak-anak. Tentang lapbook dirinya. Mereka mencoba menjelaskan apa yang telah dibuatnya. Tidak semua karya anak-anak bisa saya munculkan memang. Namun yang sedikit dan hanya sebagian ini bisa menginspirasi kita untuk menemukan ide-ide segar dan menarik bagi perkembangan anak-anak negeri ini. Semoga.

Tuesday 19 June 2012

Satu Tahun Bersama



Setahun sudah saya berinteraksi dengan anak-anak kelas 2. Banyak hal menarik yang memperluas pengetahuan bersama mereka. Yang menyenangkan, menjengkelkan, menggemaskan, membuat penasaran, menggelikan, menakjubkan semua bercampur-aduk membentuk kenangan seru.

Anak-anak usia dini yang mulai beranjak besar. Ada saja hal menarik yang dilakukan. Beragam ide muncul bergantian dari mereka. Banyak hal baru terjadi seiring dengan perkembangan usia dan emosinya. 

Sunday 17 June 2012

Ketika Merangkak Terlewati

senam untuk keseimbangan tubuh
‘Bruk!’ bunyi yang cukup keras itu membuat saya menoleh. Seorang murid saya terjatuh. ‘Sakit?’ diapun menggeleng sambil berdiri lagi. Pasti sakit namun malu. Saya pun memintanya datang untuk memeriksa apakah ada yang memar.

Cukup sering kejadian anak jatuh di kelas terjadi. Awalnya saya kira karena mereka berlari. Namun ternyata, meski berjalan biasa pun, anak-anak kadang jatuh juga. Hm… kenapa ya ? Kasihan juga kalau terus-terusan seperti ini.

Thursday 14 June 2012

Imajinasi dan Kreativitas

Melihat gambar-gambar di atas, apa yang terlintas dalam benak kita ?
Bisa jadi ‘Ah, hanya gambaran anak-anak’. Atau mungkin biasa saja, tak ada yang istimewa. Bisa juga ‘Bagus, cukup kreatif.’ Atau apa ?
Bebas memang mengapresiasi dan memberi tanggapan. Buat saya pribadi, saya terkesan dengan apa yang mereka telah buat. Sebuah karya imajinatif yang sekaligus pula menunjukkan pengamatan bagus yang mereka lakukan di lingkungan sekitarnya. Kok ?

Tuesday 12 June 2012

Mengenal Warna dari Alam

contoh gambar dari warna
‘Wah…baunya harum ! Aku tahu ini namanya. Pandan. Bisa buat kue lapis!’ celoteh seorang murid yang langsung diiyakan guru ketrampilannya. Teman-temannya pun sepakat baunya harum. Sampai-sampai ada anak yang mengambil secuil daunnya lalu didekatkan ke hidung sambil berkata ‘hm…wangi.’
Cukup seru mengamati anak-anak beraktivitas. Saat itu mereka sedang belajar menggambar dengan memakai warna dari alam. Bila biasanya mereka menggambar menggunakan pewarna sintetis baik cat air atau krayon, sekarang menggunakan bahan alami. Warna-warna yang berasal dari alam dan ciptaan Allah.
Selain mengenal warna dari alam, anak-anak pun dikenalkan akan bedanya warna alam dengan warna buatan (sintetis).
‘Warna dari alam ini bisa berasal dari buah, daun, atau batang pohon. Seperti merah bisa dari tomat,’ jelas gurunya yang disambut kata wortel, stroberi, dan cabai oleh anak-anak. Ibu guru pun mengangguk membenarkan.
Warna dari alam lebih aman digunakan untuk makanan tapi biasanya warnanya tidak secerah warna buatan. Seperti warna hijau dari daun pandan untuk pewarna kue lapis, lalu kuning dari kunyit untuk pewarna nasi kuning. 
serius menyimak
menggambar
Jadi, harus hati-hati bila menemui makanan yang warnanya cerah dan mencolok sekali. Bisa jadi memakai warna-warna sintetis yang tidak aman. Apalagi sekarang begitu banyak makanan yang memakai pewarna sintetis bukan dari alam.
sebagian bahan pewarna alam

Sunday 3 June 2012

Membiasakan Memelihara

menata keranjang
‘Haduh Bu, spidolku hanya sebelas. Kemana ya larinya dia ? Spidol, spidol, dimana kamu ?’
‘Alhamdulillah, semuanya ada,Bu.’
‘Bu, lemku sudah habis. Dibuang ya tempatnya?’
‘Wah, ternyata banyak sekali pesawat kertasku di keranjang.’

Itulah sebagian kata-kata murid kelas 2 ketika sedang merapikan keranjangnya. Ada yang serius menghitung spidol, ada yang mengeluarkan semua isi keranjangnya, ada juga yang menata kembali semua barang di keranjang. Terlihat sibuk dan ramai. Meskipun kerap ada kata-kata bernada keluhan sebab kehilangan satu dua barang di keranjang, anak-anak terlihat sungguh-sungguh melakukan tugasnya.

Merapikan keranjang. Kegiatan yang sebulan sekali selalu saya lakukan bersama anak-anak. Selain untuk membiasakan hidup rapi dan bersih, sekaligus pula melatih mereka bertanggungjawab akan barang miliknya.

Friday 1 June 2012

Percaya Diri Karena Karya Sendiri

menjelaskan kepada pengunjung pameran
Kemarin, ada yang sedikit berbeda di selasar ketika jam istirahat. Lebih ramai dan meriah. Hampir semua anak dari kelas 1 sampai kelas 5 turun. Beberapa anak terlihat memakai kaos hitam dan terlihat sibuk. Mondar-mandir dan mempersilahkan para guru dan teman-temannya yang baru saja turun ke selasar. 
 
‘Ayo, teman-teman ! Bu Guru ! Pak Guru ! Yang belum turun melihat pameran kelas 4, silahkan turun. Nanti nyesal lho ! Ada sovenirnya lagi !’


Ternyata murid kelas 4 sedang pameran karya. Hm… menarik sekali melihat semangat mereka menarik perhatian teman-temannya. Karya-karya kerajinan yang mereka buat pun cukup menarik. Semua dari barang bekas. Ada mobil, bros, pesawat, lampu, dan lainnya.